Di era digital saat ini sistem teknologi informasi di dunia ini tumbuh semakin pesat. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan akses yang mudah dan cepat kepada jutaan orang di seluruh dunia untuk terhubung satu sama lain melalui platform media sosial. Media sosial merupakan salah satu sistem teknologi informasi sarana komunikasi dan pemasaran yang dimana setiap pengguna dapat berbagai pemikiran atau ide, hingga membagikan pengalaman mereka dengan orang lain. Sehingga media sosial telah menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari masyarakat modern.
 Pengguna media sosial hampir merata dari berbagai kalangan dan rentang kelompok usia. Jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia sebanyak 139 juta orang pada Januari 2024. Jumlah tersebut setara dengan 49,9% dari populasi di dalam negeri. Situs web pengguna media sosial yang paling populer seperti WhatsApp, Facebook, Twitter, Instagram, Tiktok, dan lainnya telah menggambarkan bahwa interaksi telah dilakukan secara daring baik individu, komunitas, ataupun organisasi terlebih di antara para siswa untuk berkomunikasi dan terlibat dengan orang lain. Meskipun media sosial menawarkan banyak manfaat, perlu ada pemahaman yang jelas tentang pengaruhnya terhadap kehidupan di lingkungan masyarakat. Hal tersebut menjadikan pola perilaku masyarakat mengalami pergeseran baik budaya, etika dan norma yang ada serta mempengaruhi kehidupan sosial dalam masyarakat.
Namun adanya pergeseran etika dan norma masyarakat terlalu dianggap remeh, nyatanya dampak tersebut sangat berpengaruh. Sebagai contoh saat berkumpul, orang-orang cenderung memainkan hp nya dibanding berbincang bersama. Lalu sebagian besar orang lebih memilih berkomunikasi melalui pesan teks atau aplikasi dibandingkan bertemu secara langsung. Bahkan sebagian besar orang melupakan kewajiban dan tanggung jawabnya akibat penggunaan media sosial yang berlebihan. Dan yang paling memprihatinkan adalah dampak media sosial terhadap perilaku anak-anak kita yang masih remaja, mereka menjadi apatis dan cuek dengan lingkungannya, menjadikan orang tua merasa semakin sulit berkomunikasi dengan anak-anak nya.
Media sosial membuat para remaja semakin malas belajar dan susah diatur, karena hampir semua waktunya dihabiskan untuk mengutak-atik informasi, baik di sekolah, di luar sekolah maupun di rumah. Tak hanya itu media sosial dapat menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan sebaliknya, sehingga interaksi secara tatap muka cenderung menurun. Adanya media sosial  telah mempengaruhi kehidupan sosial dalam masyarakat. Penggunaan yang berlebihan atau ketergantungan pada media sosial dapat mengurangi keinginan untuk berinteraksi secara langsung sehingga menyebabkan berkurangnya hubungan sosial.
Meskipun media sosial dapat memberikan manfaat dalam memperluas jaringan sosial, memfasilitasi komunikasi jarak jauh, dan juga mendapatkan  informasi penting. Tetapi jika kita tidak menggunakan media sosial dengan bijak dampak negatif akan datang. Maka dari itu penting bagi individu untuk memanfaatkan media sosial secara bijak dan seimbang, serta memprioritaskan interaksi sosial di dunia nyata. Selaras dengan penggunaan yang bertanggung jawab, media sosial dapat menjadi alat yang kuat untuk memperkuat hubungan sosial dan memajukan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H