Dalam puisi "Cinta ibu" Karya Mustofa Bisri
puisi ini mencerminkan nilai-nilai seperti kasih sayang, pengampunan, harapan, dan spiritualitas. Hubungan antara seorang ibu dan anaknya, dan puisi ini mengeksplorasi berbagai macam hubungan tersebut dengan cara yang menggugah emosi dan mendalam. Selain itu, penggunaan nama Tuhan dalam puisi mengarah kepada pentingnya spiriritualitas dalam menghadapi kesulitan dan penderitaan. Ini sejalan dengan nilai-nilai tradisional yang menekankan pentingnya iman dan ketaatan kepada Tuhan dalam menghadapi ujian kehidupan.
Puisi ini juga menjelaskan hubungan yang berkaitan antara seorang ibu dan anaknya yang durhaka, puisi ini menggambarkan harapan seorang ibu kepada anaknya sejak dirahim yang diharapkan menjadi cahaya yang menunjukan beta besar harapan ibu kepada anak nya, meskipun anaknya telah melakukan kesalahan.
Seorang ibu mendekap anaknya yang
Durhaka saat sekarat
Air matanya menetes - netes diwajah yang
Gelap dan pucat.
Pada bait puisi "cinta ibu"menggambarkan momen yang penuh dengan kesedihan dan penyesalan. Ketika seorang ibu mendekap anaknya yang durhaka saat sekarat, air matanya menetes-netes di wajah yang gelap dan pucat, menunjukkan ekspresi emosional yang mendalam. Artinya adalah bahwa ibu merasakan penderitaan yang mendalam melihat anaknya dalam keadaan sekarat, di saat yang seharusnya penuh dengan cinta dan pengampunan, namun diselimuti oleh kesedihan karena kesalahan yang telah dilakukan oleh anaknya. Wajah yang gelap dan pucat mencerminkan situasi yang suram dan penuh dengan penyesalan. Kesedihan dan penyesalan tersebut tercermin melalui air mata yang menetes-netes, menggambarkan betapa beratnya hati seorang ibu dalam menghadapi kenyataan yang sulit ini.
Anaknya yang sejak di rahim diharap harap-
Harapkan menjadi cahaya
Setidaknya dalam dirinya