Mohon tunggu...
Nova Amelia
Nova Amelia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang pendidik di salah satu sekolah di Sawahlunto.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning

29 November 2023   22:35 Diperbarui: 29 November 2023   22:39 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A. PENDAHULUAN

Keberhasilan dunia pendidikan sangat bergantung pada pembelajaran di kelas, karena dalam pembelajaran tersebut dapat memberikan sebuah pengetahuan yang nantinya akan menjadi bekal peserta didik dimasa depan. Pembelajaran sendiri dirancang dan direncanakan sebagai bentuk untuk mencapai tujuan pendidikan (Inayati &Kristin, 2018). Proses pembelajaran sendiri tidak lepas dari kegiatan belajar dan mengajar dari guru ke peserta didik. Belajar adalah salah satu kegiatan dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi peserta didik (Hikmah, 2020). 

Penunjang keberhasilan pembelajaran dibutuhkan sebuah inovasi dalam dunia pendidikan. Inovasi baru sangat diperlukan untuk membuat dunia pendidikan semakin maju dan berkembang. Perkembangan kurikulum merupakan instrument untuk meningkatkan pendidikan di indonesia (Rahayu etal., 2022).

Sistem kurikulum pendidikan di Indonesia sering kali berubah dan berganti dari tahun 1947 sampai sekarang terhitung 11 kali perubahan kurikulum (Sumarsih et al., 2022). Kurikulum sering berganti tentu saja melalui banyak pertimbangan dari pihak-pihak berwewenang. Dengan adanya perubahan kurikulum ini diharapkan mampu membuat pendidikan semakin maju dan mengikuti perkembangan zaman. Hadirlah kurikulum merdeka pada saat ini yang didesain sebagai pembelajaran yang menyenangkan dan dapat mengembangkan diri dengan maksimal (Rahayu et al.,2022). 

Dalam kurikulum merdeka belajar ini peserta didik tidak dibebankan pada pemberian materi saja akan tetapi juga pada pengembangan diri agar lebih kreatif, inovatif dan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik. Dengan begitu diharapkan dalam hasil belajar peserta didik dapat meningkat. Peningkatan hasil belajar ini banyak sekali faktor yang mempengaruhi didalamnya. Salah satunya adalah cara penyampaian materi oleh guru, sering kali guru menyampaikan materi dengan model ceramah dan tidak menarik perhatian peserta didik.

Dengan menentukan strategi dan model pembelajaran yang tepat maka diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat maka akan mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran (Rahmat, 2018). Oleh karena itu, pembelajaran di sekolah baik di perkotaan maupun di pedesaan harus dapat memberikan model pembelajaran agar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Model pembelajaran sangat diperlukan untuk memandu proses belajar secara efektif. Model pembelajaran yang efektif adalah model pembelajaran yang memiliki landasan teoretik yang humanistik, lentur, adaptif, berorientasi kekinian, memiliki pembelajaran yang sedehana, mudah dilakukan, dapat mencapai tujuan dan hasil belajar yang disasar.Desain pembelajaran yang konsisten dengan tujuan belajar tentunya diupayakan pula untuk mencapai hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan.

SDN 05 Tigo Tanjung merupakan sekolah di daerah pedesaan yang input peserta didiknya tergolong dalam pendidikan akademik rendah. Setelah observasi di kelas 1 SDN 05 Tigo Tanjung,  masih banyak peserta didik yang belum bisa berhitung khususnya pada materi pengurangan pada mata pelajaran matematika.    Peserta didik juga banyak yang pasif dan kurang aktif menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru. Seringkali lesu dan kurang bersemangat dalam pembejaran. Maka dari itu perlu adanya sebuah inovasi pembelajaran dalam menyampaikan pelajaran matematika yang terkesan membosankan. 

Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning menjadi salah satu pilihan yang dianggap tepat dalam pembelajaran matematika. Keefektifan model ini adalah peserta didik lebih aktif dalam berfikir dan memahami materi secara berkelompok (Rahmat, 2018). Dengan adanya kerja kelompok kecil-kecilan dan berdiskusi tentang masalah yang dihadapkan dan mencari penyelesaian masalah dapat membangun cara berfikir peserta didik (Sugiyanto, 2019). Model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) merupakan pembelajaran penalaran yang nyata atau konkret dapat diterapkan secara komprehensif, sebab pembelajaran ini peserta didik dihadapkan pada sebuah permasalahan dan sekaligus memecahkan masalah tersebut (Rahmat, 2018).

Model pembelajaran Problem Based Learning ini cocok digunakan dalam mata pelajaran matematika yang awalnya dirasa sangat membosankan. Hal ini dikarenakan dalam model pembelajaran Problem Based Learning peserta didik diajarkan untuk mencari sebuah permasalahan dan memecahkannya sehingga peserta didik lebih aktif dan berpikir kritis dalam memahami sebuah materi pembelajaran.

Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan salah satu model yang dapat menjadikan peserta didik aktif, mandiri, menyenangkan dan mampu berpikir kritis, model pembelajaran Problem Based Learning memudahkan peserta didik menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit dengan cara mendiskusikannya dengan peserta didik yang lain. Sebab model pembelajaran PBL dengan sendirinya akan melahirkan keaktifan dan kerjasama yang besar manfaatnya untuk membentuk suasana pembelajaran yang menyenangkan di dalam kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun