"Anasera"
Oleh : aloria sandyakala
Ku ukir sebuah prosa yang penuh frasa
Dimana hitam putin melebur menjadi harsa
Lewat diksi dan retorika cama-cuma
Kapal kertas terapung dalam lautan tinta
Seraya memahat larik fatamorgana
Tentang sosok sederhana yang memukau adanya
Alisnya seindah garis cakrawala
Tatapannya teduh bak anila
Suaranya selembut nabastala
Bak serayu dikala senja menyapa
Ini tentang suatu bahasa
Yang tak semua insan memahaminya
Ya....
Mungkin akan mudah ketika dibaca
Namun tak mudah menyingkap makna pada seutas kata
Entah mengapa jemariku tak mau kuberi jeda
Tuk menuliskan beribu kata
Yang bahkan tak cukup tuk menggambarkan bayangnya
Dia, anasera
Yang kan abadi dalam sajak puisi ini
Sembari menunggu waktu kian menjadi pasti
"Anasera"Â bermakna sebuah hadiah dari Tuhan, puisi ini saya dedikasikan kepada seseorang yang memiliki tatapan teduh, tutur sapa lembut, dan seseorang yang memilki kepribadian sangat baik yang bahkan tidak bisa diutarakan dengan kata-kata indah sekalipun. Tak lupa saya ucapkan terimakasih kepadanya karena telah menjadi motivator terbaik kala itu. Selamat berkelana kembali, temukan bahagiamu tuan, begitupun aku dengan bahagiaku.
Sampai jumpa dan terimakasih manusia baik!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H