Mohon tunggu...
Imelda Willfse
Imelda Willfse Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan Anak Usia Dini

Mengembangkan bakat yang dititipkan Tuhan lewat karya tulis-menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perjalanan

9 Maret 2022   10:17 Diperbarui: 9 Maret 2022   11:20 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pinteres.com

Aku suka perjalanan

Puluhan senja sudah aku lewati dengan akhir yang sama

Yaitu malam kelam yanag dingin dan berangin

Padahal tadinya cahaya merah ke emasan dari ujung pantai disana

Bisa saling menghangatkan

Sebelum akhirnya malam hitam, kembaali lagi masuk pada kesepian

Lalu untuk apa gunanya perjalanan?

Bisanya membuat lelah berkepanjangan

Hatinya masih tetap muram, tapi dunia tidak mau tau

Dipaksa senyum mengelabui musuh

Pura-pura bahagia, jiwanya jadi gila

Pura-pura bisa, lalu kewalahan dihantui harapan

Datang untuk menangis, pulang untuk kemalangan

Dalam setiap perjanan, terlalu banyak cerita yang tidak bisa dijadikan pelajaran

Bohong kalau belajar dari pengalaman

Nyatanya berkali-kali mengulang rasa yang salah

Berkali-kali jugaa bodoh pada satu ruang yang sama

Lalu untuk apa masih ada disni

Pergi saja, kepergianmu tidak dicari

Hilangmu tidak dihiraukan

Melewati dingin dimalam hari

Sepertinya sudah menjadi kebiasaanku sekarang

Karna aku bisa menangisi semuanya, tanpa harus semuanya tahu

Sekuat itu aku pernah berpura-pura

Semuanya baik-baik saja

Hanya aja mimpinya yang terlalu jauh

Aku pernah luka, dan didewasakn oleh lara

Keluar rumah hanya untuk tertawa lepas, dan kembali pulang hanya untuk menangis sendirian

Terimakasih perjalananku

Terimakasih aku

Maaf sering merepotkan raganya

Maaf masih suka melukai hatinya

Panjang umur untuk setiap perjalanan

Sampai pada akhirnya

Pulang ke Tuhan tetap menjadi tujuan

Semoga Tuhan Memberkati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun