Mohon tunggu...
Nova Dwi N
Nova Dwi N Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga / 20107030128

Masih belajar nulis, terimakasih supportnya :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

UMKM Era Pandemi Tak Halangi Semangat Para Perintis Usaha

30 Juni 2021   19:25 Diperbarui: 30 Juni 2021   19:48 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warung semangka tak bernama ini berlokasi di Desa Grabag, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Warung semangka ini adalah usaha yang dirintis oleh Rinto Pamungkas, pria kelahiran Magelang 2000. Ia mulai merintis usaha ini pada Mei 2020 ketika pandemi mulai merajalela. Demi menyambung perekonomiannya dan keluarga, ia nekat membuka usaha ditengah pandemi.

Namanya adalah Rinto Pamungkas atau biasa disapa Rinto. Adalah salah seorang pedagang semangka dipinggir jalan tepatnya di Desa Grabag, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.

 "Untuk membantu biaya kuliah saya dan membantu perekonomian keluarga saya membuka usaha ini." Kata Rinto saat ditanya alasan membuka UMKM ini. "Lokasi dekat dari rumah dan strategis jadi pembeli juga banyak yg datang" sambungnya.

Rinto mengakui pandemi Covid-19 yang melanda di Indonesia ini memberikan dampak langsung ke berbagai aspek ekonomi masyarakat, terutama bagi para pemilik Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Semenjak Covid-19 ditetapkan berstatus pandemi, ada banyak sektor ekonomi domestik dan global yang terpengaruhi.

Namun hal itu tak menyurutkan semangatnya untuk membangun usaha ini. Ia rajin menjaga warung semangka ini dari pukul setengah sembilan pagi sampai pukul delapan malam. Meski hanya sekedar warung semangka, usaha ini cukup berarti bagi Rinto karena meski hasilnya sekidit mampu membantunya membayar biaya kuliah.

Rinto bercerita bahwa awalnya ia belum punya kerja sampingan. Sebelumnya Rinto pernah jualan putu ayu, seperti klepon, cethil, dan gethuk didaerah magelang kota. Berangkat habis dhuhur pulang jam 8 malam, hanya untuk mencari rezeqi untuk mengumpulkan modal membuka UMKM. Namun usaha ini hanya berlaku 7 bulan dikarenakan sepi pembeli sehingga memutuskan beralih profesi yang lain.

Sebelumnya ia juga pernah menjadi penjual masker, tembakau, kayu lapis, bahkan juga pernah ikut bekerja di bengkel temannya. Semua itu ia lakukan lantaran ingin membantu perekonomian keluarganya.

Rinto juga pernah bekerja di sebuah usaha galon. Membersihkan galon, mencuci galon, dan mengisi air. Ditambah mengantar galon ke tempat pelanggan.

"Setiap Usaha Yang bisa menghasilkan uang, akan saya kerjakan, karena sebagai anak lelaki saya harus bertanggung jawab juga atas kehidupan dirumah."

Anak terakhir dari tujuh bersaudara ini harus membanting tulang untuk mencukupi kebutuhannya dan membantu orang tua nya yang sudah cukup tua.

"Kemudian saya bertemu guru saya sewaktu SMA yang membantu saya membuka warung semangka ini" lanjutnya ketika ditanya awal mula bagaimana bisa membuka usaha ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun