Mohon tunggu...
Nova Eliza
Nova Eliza Mohon Tunggu... Editor - Nova eliza

Semangat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kasih Ibu Seperti Mentari

24 September 2021   09:00 Diperbarui: 24 September 2021   09:05 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  TUGAS KELOMPOK TENTANG MENCARI GAYA BAHASA DALAM CERPEN KASIH IBU SEPERTI MENTARI KARYA HAIRI YANTI
 
Oleh Kelompok 6:
1. Nesa Yulia (21016159)
2. Nia Oktavia Yunita (21016097)
3. Nova Eliza (21016036)
4. Rahmayani (21016103)

   Saat ulang tahun keenam, Mei Hwa menerima kado sebuah telepon genggam. Bukan telepon genggam canggih yang bisa untuk internet.Telepon genggamnya hanya bisa untuk layanan pesan singkat (SMS) dan telepon, tapi kado itu adalah kado terindah baginya.

  Kenapa telepon genggam menjadi kado terindah? Cerita kemudian bergerak mundur ke belakang.Tentang sebuah gempa berkekuatan 7,9 skala Richter yang memporak-porandakan sebuah daerah di Tiongkok. Banyak warga yang terjebak di reruntuhan bangunan. Banyak relawan yang membantu mengevakuasi warga yang terjebak. Salah satu relawan itu bernama Pak Su Hwan.
  Setelah dua hari menyisir bangunan-bangunan yang roboh, Pak Su Hwan menemukan sebuah keajaiban. Dia menemukan jasad seorang ibu yang mendekap sesuatu di dalam selimut. Ternyata di dalam selimut itu ada seorang bayi yang tengah menyusu ke jasad ibu itu.
  Ibu itu mencoba melindungi bayinya agar bertahan hidup dan menuliskan sesuatu di dalam telepon genggam sebagai pesan untuk anaknya. Enam tahun kemudian, telepon genggam itu diberikan kepada bayi yang sudah tumbuh menjadi seorang gadis kecil. Gadis kecil itu adalah Mei Hwa.

    Itulah satu cerita dari sembilan cerita tentang kasih sayang ibu kepada anaknya. Kasih sayang ibu seperti mentari, hanya memberi dan tak berharap kembali

Hairi Yanti, Balikpapan

Gaya bahasa yang terdapat di cerpen tersebut adalah :

1. “Setelah dua hari menyisir bangunan-bangunan”
 Pada kutipan di atas terdapat Majas personifikasi. Majas personifikasi adalah majas yang mengibaratkan sifat manusia ke dalam benda-benda atau makhluk di luar manusia.

2. “Kasih sayang ibu seperti matahari,hanya memberi dan tak berharap kembali.”

Pada kutipan tersebut terdapat majas asosiasi. Majas asosiasi merupakan gaya bahasa yang menempatkan dua hal yang sebenarnya sama sekali berbeda, namun dianggap memiliki kesamaan tersendiri. Salah satu ciri khas dari majas ini adalah kita dapat menemukan kata keterangan perbandingan seperti laksana atau bagai.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun