Mohon tunggu...
Nova Enggar Fajarianto
Nova Enggar Fajarianto Mohon Tunggu... Freelancer - anak muda yang akan terus belajar

Penggiat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sikap Peduli sebagai Personal Branding

24 November 2019   12:11 Diperbarui: 24 November 2019   14:35 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada artikel saya sebelumnya berjudul Testimoni Dari Sebuah Acara Kompasianival 2019 membahas tentang karangan bunga yang diberikan oleh Kompasianer dengan kapasitas menulisnya yang tak perlu diragukan lagi. Karangan bunga itu berbentuk persegi dengan nuansa merah kuning, dengan dihiasi bunga dan motif kupu-kupu beterbangan. Tidak lain dan tidak bukan, beliau adalah Bapak Tjiptadinata Effendi dengan Ibu Roselina Tjiptadinata yang kini tinggal di Australia. Karangan bunga tersebut tertulis kata Selamat dan Sukses Atas Terselenggaranya KOMPASIANIVAL 2019. 

Apa yang dilakukan oleh beliau, menurut saya merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap Kompasiana. Beliau menyempatkan waktunya untuk memberi perhatian kepada Kompasiana. Dengan cara yang sederhana ternyata mampu menunjukkan eksistensinya sebagai Kompasianer yang peduli. Bagi saya, hal ini adalah personal branding yang akan saya bahas di artikel selanjutnya. Personal Branding yang dimiliki oleh beliau menjadi kuat. Saya yang melihat karangan bunga tertulis nama beliau, langsung memberi cap bahwa beliau adalah seorang yang peduli.

Acara Kompasianival dihadiri oleh banyak orang yang beragam status sosial. Mereka tentu sempat melihat dan membaca karangan bunga tersebut, karena letaknya yang berada di depan. Bukan tidak mungkin jika mereka juga melontarkan penilaian yang sama dengan apa yang saya pahami. Peduli. Ya, itu mungkin kata yang pas untuk disematkan kepada beliau pengirim karangan bunga.

Namun, di sini saya tegaskan, bukan berarti para kompasianer yang lain tidak peduli. Saya yakin kompasianer peduli dengan acara kompasianival 2019, hanya saja caranya yang berbeda. Salah satu bukti kepedulian yang lain adalah dengan membagikan story foto acara Kompasianival 2019 di Instagram masing-masing. Suatu bentuk kontribusi kecil untuk mendukung jalannya acara. Menjadi bagian dari personal branding, meski dengan cara yang sederhana.

Dokpri
Dokpri

Kembali kepada karangan bunga yang menggelitik hati saya. Ya benar, mengejutkan hati saya. Pengirim tidak dapat menghadiri acara Kompasianival 2019 di Jakarta, namun tetap memberikan dukungan kepada Kompasiana. Beliau rela keluar biaya untuk memberikan ucapan support yang sangat sederhana. Bagi saya, ini hal unik dan berkesan, yang mungkin tak terpikirkan oleh kebanyakan orang. Terlebih lagi, karangan bunga itu satu-satunya karangan bunga yang terpasang di depan mall. Di mana yang lain? Sekali lagi saya tidak men-judge jika yang lain tidak peduli dengan acara tersebut. Saya yakin mereka peduli, hanya saja caranya yang berbeda.

Dari apa yang saya lihat dan rasakan, tampaknya saya harus berterima kasih kepada para Kompasianer yang telah memberikan wawasan softskill dan ilmu budi pekerti. Salah satunya beliau yang namanya saya sebutkan di atas. Dengan cara yang sederhana namun dapat mengesankan banyak orang.

Bentuk kepedulian terhadap sesama menjadi ilmu yang berharga dalam membangun personal branding di kehidupan sosial. Mudah-mudahan saya dapat bertemu beliau suatu saat nanti dan para kompasianer hebat lainnya. Demi networking dan memperoleh ilmu yang luar biasa dari para orang hebat di Kompasiana.

Terima kasih Kompasiana dan para kompasianer. Tidak salah saya terjun di Kompasiana yang mengundang banyak disiplin ilmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun