Fakultas pertanian dan bisnis uksw melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh mahasiswa Angkatan 19. Kegiatan KKN yang dilakukan didesa cukilan dan desa sumberejo. Desa cukilan terletak di kecamatan suruh,Kabupaten Semarang,Provinsi Jawa Tengah. Desa cukilan memiliki beberapa UMKM seperti keripik pisang, keripik talas,keripik tempe dan masih banyak lagi. Kegiatan KKN dilakukan dengan observasi lapangan oleh kelompok 17 yang beranggotakan Novia,Susi,Cristian, dan Nova. Dari hasil observasi diketahui bahwa masyarakan desa tersebut kurang memiliki wawasan tentang pengembangan produk UMKM. Salah satu permasalah di desa cukilan terdapat pelaku UMKM yang tidak memiliki label. Maka dari itu kami kelompok 17 melakukan sosialisasi tentang pengemasan, labeling dan pemasaran produk UMKM. Sosialisasi dilakukan di berbagai dusun yang dimana setiap dusun melakukan satu kali sosialisasi yang  berlangsung selama 2 jam. Sosialisasi dilakukan dikumpulan ibu -- ibu PKK, acara tersebut di mulai dari jam 3 sore hingga jam 5 sore. Salah satu nya didusun banjaran cengklik yang dihadiri dengan 30 peserta yang dimana tujuannya untuk membantu meningkatkan digital marketing dan brading kemasan produk dan desain produk. Hasil yang didapat dari sosialisasi masyarakat didusun banjaran cengklik,pemiliki UMKM masih menggunakan metode lama dalam hal pemasaran, dimana mereka masih menjual barang dagangan kewarung -- warung sekitar daerah mereka tinggal. Kemudian Mahasiswa KKN membantu beberapa pemilik UMKM untuk dibuatkan shopee agar meningkatkan pemasaran produk.
Berbeda dengan pelaku UMKM Keripik tempe dan Keripik Talas yang berlokasikan di krajan 1 yang dimiliki oleh Ibu Mugiani, dimana ibu mugiani belum memiliki label pada kemasannya. Usaha milik ibu mugiani sudah berjalan selama dua tahun, dalam setiap produksi bisa menghasilkan 5 kg keripik tempe. Keripik tempe dan talas dikemas pada berbagai ukuran, untuk ukuran 100 g dijual dengan harga Rp. 5.000,00 sedangkan ukuran 200 g dijual dengan harga Rp. 10.000,00 dan ukuran 1/2 kg dengan harga Rp.25.000,00.
Setelah melakukan observasi dan berdiskusi dengan ibu mugiani mahasiswa KKN berinisitif membuat kan label pada kemasan ibu mugiani dengan nama produk M&M. Yang dimana tujuan dari pembuatan label  untuk brading produk dan memberikan informasi mengenai produk keripik tempe dan talas. Diharapkan dengan adanya label kemasan dapat menjadi daya tarik tersendiri sehingga produk mampu bersaing dengan keripik lain dipasaran.
Masyarakat di banjaran cengklik tidak memiliki pengetahuan dalam mengolah limbah keripik pisang, sehingga tim mahasiswa KKN FPB UKSW memfasilitasi warga dengan mengadakan sosialisasi tentang POC dari kulit pisang. Dengan sosisalisasi ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Cukilan, terkhusus di Dusun Banjaran Cengklik dalam memanfaatkan limbah kulit pisang menjadi pupuk organik cair (POC) dari kulit pisang.
cara pembuatan pupuk POC dari kulit limbah pisang: