[caption id="attachment_80815" align="alignleft" width="300" caption="pintu masuk dusun kinahrejo"][/caption] Hari ini keinginan saya akhirnya terpenuhi setelah kemarin gagal, yaitu ke tempat nya mbah maridjan di dusun Kinahrejo, Umbulharjo, Kecamatan cangkringan, Sleman. Pintu masuk masih melalui dusun Pangukrejo, masih seperti kemarin, setiap kendaraan yang akan masuk akan dikenakan tarif. hari ini semakin banyak pengunjung yang ingin melihat keadaan Dusun Kinahrejo. Mereka ada yang berduaan, berkeluarga, bahkan rombongan dalam bus. Mungkin ada yang sekedar melihat-lihat ada pula yang menjadi relawan bersih-bersih. Saya berdua dengan teman saya hari ini menggunakan motor, agar leluasa mengambil gambar. Setelah melewati retribusi, kami berjalan melewati Pangukrejo, lalu tidak terlalu jauh ke arah utara akan terlihat dusun Kinahrejo. Banyak kendaraan memarkirkan kendaraannya di depan pintu masuk dusun Kinahrejo. Namun kami tidak parkir disana. Dengan menggunakan koneksi teman, saya bisa masuk tetap menggunakan motor untuk ke atas. sedangkan sebagain besar orang memarkir disana dan berjalan kaki untuk masuk dusun tersebut. Sekitar pukul 8 pagi kami tiba di sebuah jalan kecil yang kiri kanannya sudah tertutup tanah, ini merupakan jalan utama menuju dusun Kinahrejo. Sambil dijaga beberapa orang, agar kendaraan tidak masuk ke dusun kinahrejo seenaknya. Kecuali yang berkepentingan. Kami pun akhirnya memarkikan motor setelah dirasa jalannya sudah tidak layak untuk dilewati, kecuali motor yang emang khusus medan terjal. Lalu setelah mengambil gambar yang sekiranya menarik, saya pun bergegas mencari rumah nya mbah maridjan. Saya perhatikan sekeliling dari posisi saya yang kebetulan lagi di bukti teratas di wilayah tersebut. Musola nya tempat mbah maridjan koq tidak ada. Saya sedikit bingung yang biasanya menjadi patokan rumah nya mbah maridjan ya musola tersebut. Karena disana kondisinya serba rata dengan tanah. Dan tentu saja tidak beraturan. Akhirnya saya bertanya sama orang yang saya rasa orang sana. Lalu orang tersebut menunjukkan, salah satu dataran yang ada sedikit puing-puing. Ternyata tempat nya mbah maridjan ada di bawah. Saya terlalu naik, akhirnya saya turun kebawah. Lumayan cape juga. Dan saya pun akhirnya menjumpai rumah mbah maridjan yang sudah rata dengan tanah. entah apa yang ada difikiran saya. Sang juru kunci pun tak luput dari serangan wedus gembel yang luar biasa. saya masih memperhatikan sekitar wilayah ini, apa yang akan dilakukan oleh pemerintah bila kondisinya seperti ini. Langkah pertama apa yang akan diperbuat dan butuh berapa lama untuk mengembalikan kondisi dusun ini. semoga semangat warga kinahrejo akan bangkit kembali. Langit arah merapi terlihat mendung, seperti nya merapi mengisyaratkan para pengunjung untuk turun sebelum hujan. Karena kami masih ada daerah tujuan lain. Kami pun bergegas keluar dari dusun ini dan melanjutkan ke Kepuharjo. sebelumnya saya mohon maaf, ini bukan untuk bersenang-senang diatas penderitaan orang. Tapi saya hanya ingin menginformasikan pasca erupsi merapi 2010. Jogjakarta, 20 desember 2010 [caption id="attachment_80816" align="aligncenter" width="300" caption="terlihat kendaraan di depan pintu masuk dusun kinahrejo dengan merapi di belakangnya"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H