minggu tanggal 24 oktober 2010 merupakan hari pertama dimana saya mengunjungi studio biru setelah para kompasiner canting mendiskusikan hal tersebut pada hari jumat sebelumnya. Studio biru ini terletak di wilayah Sengir, Sleman. Mungkin sudah banyak teman-teman dari canting yang membahas tentang ini. jadi saya mau cerita saja mengenai perjalanan menuju studio biru untuk pertama kalinya. pagi hari sekitar pukul 04.00 alaram HP saya berbunyi, sambli melihat ke arah HP, hari minggu ini agendanya Tour de Merapi (TDM) dan Studio Biru (SB). saya masih malas-malasan untuk bangun dari kasur, apalagi TDM harus berangkat pagi-pagi. waktu itu saya janjian dengan surya jam 5.30 untuk kali ini saya lebih fokus ke cerita SB, karena fotograper buat TDM belum ngirim ke saya foto nya. tiba-tiba suara adzan terdengar, dalam hati kayanya harus solat subuh dulu nih (setelah bergaul dengan anak muhamadiyah, jadi insap. solat di masjid terus) sebelum ke TDM, takut Gunung Merapi meleduk, kan serem juga hehe. saya skip aja lah cerita yang ini . . sudah rapih, barang bawaan sudah siap, manasin helikopter dulu deh .. tiba-tiba HP berbunyi, "aku sampe UGM 30 menit lagi", ujar surya. wah saya belum sarapan nih. Langsung aja ke depan gang, beli bubur ayam (pikir saya dia gag mungkin secepat itu, apalagi dia dari kaliurang). eh HP bunyi lagi, sms dari surya lagi. "aku 15 menit lagi sampe" (hebat kan dia ngebut sambil sms an wkwwkwkw). pagi itu benar-benar tak bisa menikmati bubur ayam paijo, makan harus terburu-buru dan tanpa napas (lebay yah haha) gag bisa menikmati sate usus and telor nya. masih sisa dikit lagi, dia sms lagi, "aku dah sampe di komplek UGM". saya bales, " 10 menit lagi". akhirnya kelar bayar itu bubur, langsung ngebut naik helikopter, sekitar pukul 5.30 dari taman siswa menuju MAP UGM. singkat cerita kami pun bertemu, helikopter saya taruh di kost teman saya. Dan saya pun berboncengan dengan surya menuju lapangan pemkab sleman. Pas sampai sana, saya bingung sendiri mau ngapain. panitia bukan, peserta juga bukan. untung surya orangnya pengertian, dia ambil baju panitia lalu di suru pakai (haha jadi inget iklan permen). Dan saya pun ikut bantu-bantu (padahal cuma masang spanduk). Pada saat yang sama, sebenarnya saya lagi menunggu teman-teman dari korpol, karena mereka juga ikut dalam acara ini. untuk cerita yang ini di skip lagi yah ... singkat cerita lagi (karena satu hari sebenarnya bisa jadi 3 cerita, yaitu TDM, kopijos, dan SB) setelah sampai di puncak lokasi yaitu di Museum Gunung Merapi (MGM) kami pun istirahat sebentar bersama teman-teman dari kopijos. eh kebetulan disana ada sash saya pun meminta untuk diambilkan foto bersama teman-teman tadi. thx loh foto nya, tapi maap gag bisa saya tampilkan disini, jelek sih haha. Setelah mengambil beberapa foto, kami pun meluncur pulang ke pemkab sleman lagi. Namun sayang motor nya surya mengalami bocor. Terpaksa kami berpisah sama teman-teman kopijos, karena harus menambal ban. tidak jauh dari MGM, kami menemukan tukang tambal ban. Lama sekali nambal ban nya, mana disana masih ada satu motor yang di tambal. Dan lebih gag enak nya lagi, yang motor satu itu lagi berduan, kayanya pacaran hahaha.. lah saya sama cowo, berduan di di tempat yang hening gini. nasib nasib ... peace sur .. setelah kelar nambal, kita pun turun menuju garis finish di pemkab sleman. Berhubung saya menggunakan kaos panitia dengan sedikit bantuan surya, saya pun dapat jatah makan siang (mayan nasi kotak). oh iya kira-kira itu pukul 12 siang kita sampai disana dan kelar makan juga. Setelah dari TDM seharusnya kami langsung ke SB, tapi kan gag enak juga. abis makan terus ngeloyor pergi haha. Padahal di ruang itu juga panitia lainnya kagak ada kerjaan, cuma duduk-duduk aja. Tapi acara masih berlangsung, pembagian door prize. Untung nya acara itu selesai cepat. Langsung aja kita pamit. (di bawain lagi 2 nasi kotak sama panitia)perjalanan dari sleman tengah menuju ke arah prambanan jauh sekali, mana pantat dah cape abis ikut TDM. walaupun pas TDM kami berdua ganti-gantian dalam mengendarai motor. tapi untuk menuju ke SB, surya duluan yang mengendarai motornya, saya bonceng. Dalam perjalanan menuju SB (sebelumnya setelah solat dzuhur) hujan rintik rintik membasahi bumi. Surya pun sempat tanya, " jalan terus gag nih?". saya jawab, "jalan aja, paling reda". Dan kami pun memakai mantel, supaya tidak kehujanan tentunya. (bisa dibilang ini hujan yang menghalangi kami ke SB untuk kedua kalinya, pertama pas mau janjian sama sash di depan UNY, waktu itu hujan. tapi bagi kami itu gag masalah selama masih ada mantel. Namun sayang waktu itu acaranya batal. hanya gara-gara hujan) dalam perjalanan kami sempat mengisi bahan bakar di dekat bandara adi sucipto dan hujan semakin besar. Surya nanya lagi ke saya, " gimana nih ?" , saya jawab," lanjut, kalau berani". Waktu itu hujan nya deras sekali, angin bertiup kencang, langit nya gelap, bakal jadi perjalanan yang panjang nih. (hari ini surya sms, katanya kemarin itu sleman timur lagi ada puting beliung) Motor tidak bisa ngebut, karena hujan yang menghalangi pandangan mata dan jalan yang licin. Pokoknya tancap terus sampai SB, saking penasarannya dan tidak mau kecewa untuk kedua kalinya hanya gara-gara hujan. saya lupa, karena tidak melihat jam, akhirnya kami sudah hampir mendekati wilayah yang di tuju. surya nyuruh saya bertanya kepada masyarakat di sekitar sana, karena ia lupa jalan nya (walaupun sempat sms dan telpon, orang yang sudah di sana). Setelah mendapatkan kepastian dari masyarakat. Kami pun menuju kesana dan baru kali ini (juga) saya melihat rumah teletubies, karena bentuknya mirip maka dinamakan seperti itu. Waktu saya tanya ke surya, itu katanya proyek pembangunan rumah waktu gempa melanda yogyakarta. Jadi itu rumah tahan gempa. hujan masih deras kala itu, kami berhenti di dekat rumah teletubies itu. karena SB tepatnya itu dimana kita tidak mengetahui. Dengan modal peribahasa "berani bertanya, insya allah tidak tersesat", saya tanya lagi sama seorang kakek-kakek di salah satu rumah teletubies itu. Sudah tanya kemana-mana, cape jelasin, jawabnya malah kemana-mana. yah ternyata peribahasa itu harus ditambahkan, jadi " berani bertanya, insya allah tidak tersesat, dengan orang yang tepat". Surya dah menunggu di atas motor sambil keujanan, dia lalu bilang dah kita tanya sama ibu-ibu yang ada di sana aja. Kita pun mundur ke belakang, maksud nya balik arah. Setelah nanya ke ibu tersebut, ia bilang,"wah mas kalau hujan-hujan gini jangan kesana deh, jalannya curam, apalagi tanahnya.. bisa longsor", "coba aja mas cari yang namanya mas rendra, dia biasa nganterin anak-anak yang ke SB". ia sempat juga memberikan petunjuk dimana rumahnya, intinya dekat jembatan. Kita cari jalanan yang ada jembatan, untung jalannya gampang. Setelah ketemu rumahnya (walau sempat nanya juga dengan tetangga sebelahnya) ternyata ia tidak ada ditempat, benar kayanya ia sudah ada di SB bersama teman-teman dari canting lainnya. Surya pun menelpon beberapa teman dari canting. Dan kami pun di jemput di oleh aziz (maap lupa id kompasiana nya yang mana , coz ada dua aziz) di rumah teletubies tadi. Kami pun menuju SB, saya sempat was was dengan jalannya (terbayang dengan perkataan ibu tadi), ternyata hanya segitu doank hahahaha (gag tau deh gimana pendapat surya, coz dia yang ngendarai, terima kasih telah mengantarkan saya sampai atas haha). Yah akhirnya rasa penasaran saya (mungkin juga surya) telah terlampiaskan setelah bisa melihat SB (kemarin penasaran kaya gimana SB itu, dan kenapa namanya studio biru) Dan saya juga senang bertemu dengan Mas Rendra serta beberapa teman-teman dari canting. kalau bisa dibilang, Bila kami tadi finish di pemkab sleman untuk TDM, kali ini kami finish untuk SB !! hujan bukan halangan bagi kami hahaha (sombong dulu ah) hehe cukup demikian, untuk cerita disana ngapain dan perjalanan pulang off de record ya :D [caption id="attachment_302092" align="aligncenter" width="240" caption="saya, mas rendra, unyil, dan surya"][/caption] [caption id="attachment_302086" align="aligncenter" width="240" caption="saya, surya dan beberapa teman dari canting"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H