Mohon tunggu...
NAB AB
NAB AB Mohon Tunggu...

kangen jogja .. mencoba kembali (lagi) untuk merangkai kata menjadi cerita. Selamat membaca dan terima kasih :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pangukrejo dan Argomulyo, Cangkringan Pasca Erupsi Merapi 2010

18 Desember 2010   02:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:38 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

hari jumat kemarin, kami berniat melakukan observasi ke beberapa titik posko pasca erupsi merapi. Salah satu tujuan kami yaitu Kepuharjo. Berangkat dari jam 10 siang, sebelumnya kami berhenti di posko palagan sampai dengan makan siang. Lalu sekitar pukul 1 kami melanjutkan perjalanan. Singkat cerita, dikarenakan salah mengambil jalan akhirnya kami malah menuju ke arah kali kuning. Salah satu teman saya bilang, "ya udah nanggung naik mending ke tempat nya mbah marijan aja". Di depan jalan masuk dusun pangukrejo, ternyata dijadikan pintu masuk buat obyek wisata. Dimana satu orang kena biaya masuk 5000 dan uang parkir 5000. Berbekal name text salah satu LSM, kami hanya di kenakan biaya parkir. Dalam perjalanan kesini kami tidak sendiri, ternyata banyak orang yang berwisata,melihat dan  menikmati seni yang di buat oleh merapi. mungkin yang pernah berwisata ditempat ini sebelum meletusnya merapi dan melihat sekarang pasti akan merasa sedih. Seperti yang dirasakan salah satu teman saya, dia bilang sulit dipercaya, tempat dia liburan dan tracking yang dulunya rimbun sama pohon, sekarang rata dengan tanah. Ketika  sampai di pintu masuk desa pangukrejo, kami melihat suasana yang benar-benar hancur. Namun belum sampai tempat nya mbah maridjan, masih di pangukrejo, hujan pun turun. Teman kami menyarankan turun, karena was was. Singkat cerita kami pun turun dari tempat itu dan menuju ke tujuan awal yaitu Kepuharjo. Oh iya, Kepuharjo merupakan salah satu Desa dari Kecamatan Cangkringan. Hujan masih turun cukup besar dan setelah beberapa menit kami pun sampai di tujuan. Setelah berbincang-bincang dengan orang yang berkepentingan disana, kami pun melanjutkan perjalanan. [caption id="attachment_80413" align="alignright" width="300" caption="dusun pangukrejo"]

1292638052342397261
1292638052342397261
[/caption] Dalam perjalanan pulang kami ditemani oleh hujan yang tidak punya pendirian, kadang turun kadang berhenti, kadang besar kadang kecil. Mungkin sudah menjadi ciri khas hujan di lereng merapi. Lalu teman saya bertanya, "itu asap putih apa ya?" terlihat di kejauhan sana terlihat asap mengepul. Lalu teman saya lagi bilang itu asap dari kali yang masih di lalui material vulkanik, dimana kalau hujan biasanya seperti itu. Karena penasaran kami pun kesana. Kami tiba di Dusun Bangkalan, Desa Argomulyo, masih di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman , Provinsi DIY dan insya allah masih Indonesia. Perlu diketahui bahwa Kecamatan cangkringan itu terdiri dari 5 desa yaitu, Argomulyo, Glagaharjo, Kepuharjo, Umbulharjo, dan Wukirsari. Dimana setiap desa memiliki beberapa dusun. Saya dan beberapa teman turun dari mobil namun ada yang tidak mau turun, entah karena takut atau tidak mau basah. Waktu itu kondisi sedikit gerimis dan suasana bisa anda lihat di foto. Saya berjalan ke atas menuju kepulan asap putih yang tinggi, sepanjang itu saya melihat rumah yang setengah hidup, pohon yang tidak hijau dan tanah yang berpasir. setelah sampai atas ternyata sumber asapnya tidak disana. Saya mendengar suara meneriaki kami, "turun jangan naik lagi". ternyata salah satu pengawas disana, setelah kami dekati, komunikasi pun berjalan. Namanya mas Teo, dia menceritakan bahwa asap itu berasal dari kali gendol yang ada disebelah dusun ini. Setiap hujan pasti akan mengeluarkan asap putih karena material yang masih panas itu terkena air hujan. Kata dia mirip lumpur lapindo, sambil menunjukkan videonya. Berhubung laptop tidak dibawa, maka kami pun hanya bisa merekam ulang dari kamera dia, lihat video tanah yang kita injak waktu itu, dulunya merupakan rumah-rumah warga. Sekarang tertutup pasir yang cukup tinggi. Katanya posisi ini di senggol oleh awan panas dan menjadi aliran material merapi karena dekat dengan kali gendol. masih kata beliau, tempat ini ada sekitar 80an KK. asap putih masih mengepul di wilayah itu, bau belerang sedikit menyengat. siapa yang pernah main petasan ? nah baunya tidak jauh seperti itu. Tapi yang ini sedikit bikin pusing bila terlalu lama menghirup tanpa masker. oh iya kalau kita tidak pakai alas kaki, maka tanah pasir itu akan terasa hangat. tiba-tiba saja hujan turun, kami buru-buru pamit. Dan karena ada rasa takut, kami pun lari dari atas sampai mobil kami yang berada dibawah. cukup jauh, tapi beberapa teman saya cukup menikmatinya. Katanya kalau tidak hujan begini kayanya akan menjadi perjalanan biasa biasa saja. Kami pun pulang dengan basah kuyup. semoga menjadi awal yang indah bagi kita semua pasca erupsi ini. jogjakarta 17 desember 2010 [caption id="attachment_80414" align="aligncenter" width="300" caption="sebelah sana kali kuning"]
1292638200982796624
1292638200982796624
[/caption] [caption id="attachment_80415" align="aligncenter" width="300" caption="banyak vila dan rumah yang hancur"]
12926382721209836611
12926382721209836611
[/caption] [caption id="attachment_80417" align="aligncenter" width="300" caption="kalau cuaca cerah, diarah utara sana terlihat seperti lapangan bola.. rata sama tanah"]
12926383611620201001
12926383611620201001
[/caption] [caption id="attachment_80418" align="aligncenter" width="300" caption="dusun bangkalan: terlihat asap putih "]
1292638460847649333
1292638460847649333
[/caption]
1292638544472489133
1292638544472489133
1292638578667967165
1292638578667967165
1292638606396180152
1292638606396180152
1292638671455298685
1292638671455298685
12926388331129081782
12926388331129081782
1292638859440121119
1292638859440121119
12926389041868751792
12926389041868751792
12926389681887275550
12926389681887275550
[caption id="attachment_80430" align="aligncenter" width="300" caption="mas teo"]
1292638999212390685
1292638999212390685
[/caption]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun