Mohon tunggu...
NAB AB
NAB AB Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

kangen jogja .. mencoba kembali (lagi) untuk merangkai kata menjadi cerita. Selamat membaca dan terima kasih :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ada Apa dengan Soeharto ?

25 Oktober 2010   10:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:07 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ada apa dengan soeharto ?

[caption id="attachment_302492" align="alignleft" width="200" caption="Soeharto"][/caption]

Pertanyaan ini lah yang saya sering pertanyakan kepada hati saya sendiri. Siapakah beliau ? Beliau merupakan Presiden Republik ke dua di Indonesia. Lahir pada 8 Juni 1921 di Kemusuk, Yogyakarta dari pasangan Kertosudiro dan Sukirah. Beliau berkuasa selama 32 tahun, sejak Mei 1986 sampai dengan 21 Mei 1998. Setelah dirawat selama 24 hari di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan akhirnya beliau meninggal dunia pada 27 Januari 2006 pada pukul 13.10 siang dalam usia 87 tahun (sumber:kepustakaan-presiden.pnri.go.id)

Lalu ketika ada pemberian gelar kepahlawanan dari pemerintah ke beberapa tokoh pada 10 november mendatang. Muncul lah salah satu nama yaitu Soeharto. Banyak pertimbangan yang akan dilakukan oleh dewan gelar, tanda kehormatan, dan tanda jasa untuk meloloskan nama menjadi seorang pahlawan. Dari beberapa data yang bisa saya temukan di dunia maya, antara lain :

Dari survey yang dilakukan oleh LSI, terlihat bahwa mulai dari pertanyaan pemilu di zaman soeharto, kebebasan berpartai,kebebasan bicara dan sampai pertanyaan kembali ke cara soeharto, semua di jawab dengan persepsi negatif. Yang artinya, para responden tidak menginginkan pemerintahan seperti pada zaman soeharto. Karena Demokrasi belum terbuka lebar, sehingga sulit untuk mengutarakan pendapat. Namun sekarang terlalu demokratis malah menurut saya tidak begitu nyaman karena masih banyak yang tidak menggunakan kebebasan berbicaranya dengan bertanggung jawab.

[caption id="attachment_302484" align="aligncenter" width="300" caption="sumber: http://sorot.vivanews.com/news/read/184470-menimbang-soeharto"][/caption]

Lalu dari masalah pelanggaran HAM yang katanya dilakukan pada zaman Soeharto, berdasarkan catatan Kontras antara lain:

[caption id="attachment_302487" align="aligncenter" width="300" caption="sumber: http://sorot.vivanews.com/news/read/184470-menimbang-soeharto"][/caption]

Bila berdasar data ini, bisa dibilang terlalu banyak dosa yang dilakukan oleh Soeharto untuk menjadi seorang pahlawan. Walaupun kasus HAM ini akan sulit dibuktikan kebenarannya.

Lalu ada data lagi dari detik :

[caption id="attachment_302490" align="aligncenter" width="300" caption="sumber: http://www.detiknews.com/prokontra/detail/2010/10/18/171925/1468114/612/soeharto-layak-jadi-pahlawan"][/caption]

Bila dilihat dari pendapat masyarakat pembaca media online dari detik ini, maka sebanyak 63% menyatakan setuju bila Soeharto layak jadi pahlawan. Dengan segala macam pendapat yang diutarakan oleh para responden.lalu bagaimana dengan penghuni rumah sehat ini ? yang setuju ketik 1 yang tidak 2, no comment 3

Belum lagi dukungan partai politik seperti PKS dan Demokrat (terlepas dari koalisi) untuk menjadikan Soeharto sebagai pahlawan nasional.

Lalu kenapa saya menunjukkan hal seperti ini, jujur saja saya waktu tahun 1998 masih anak kecil yang belum tahu siapa itu Soeharto. Saya hanya tahu dari buku-buku yang bisa dibaca setelah masuk kuliah. Banyak sekali buku yang pro dan kontra tentang beliau. Tapi saya coba tanya ke orang yang hidup ketika zaman soeharto berkuasa. Rata-rata jawabannya, ketika masa itu semua hal itu tenang, tidak banyak demonstrasi, perekonomian stabil, pekerjaan banyak, apalagi katanya beliau suka membangun masjid bahkan benar-benar menjadi macan asia(terlepas dari hutang,kroni dan korupsinya). Mungkin jawaban akan sedikit berbeda ketika saya tanyakan kepada para teman-teman mahasiswa, apalagi aktivis 98. Namun dari itu semua, saya kira semua orang tidak terlepas dari kekurangan dan kelebihan.

Seandainya saja beliau masih hidup dan seandainya saja saya bisa bertemu dengan beliau, banyak pertanyaan yang akan saya sampaikan kepada beliau. Dan untuk itu pada tanggal 10 November nanti, mari kita kibarkan bendera merah putih sebagai penghormatan kepada beliau sebagai pahlawan bangsa ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun