Dua konsep yang dicetus oleh Ki Hajar Dewantara yang berkaitan dengan tujuan pendidikan di Indonesia, yaitu pendidikan dan pengajaran. Menurut KHD (2009), "Pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk kepentingan hidup manusia, baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya". Salah satu upaya dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas perlu diterapkannya konsep budi pekerti melalui 3 filosofi pendidikan berupa ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani, yang tentunya menjadi harapan bersama bahwa sebagai pendidik harus mampu memberikan keteladanan kepada anak didik kita.
Pemikiran KHD memiliki relevansi dengan pendidikan di Indonesia. Berdasarkan sistem pendidikan nasional, melalui perubahan dan perkembangan kurikulum, Indonesia pada dasarnya telah menerapkan konsep pendidikan berkaitan dengan mengajar dan mendidik anak melalui 3 filosofi melalui trilogi pendidikan yaitu; ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani yang artinya Di Depan Menjadi Teladan, di Tengah Membangun Semangat, di Belakang Memberikan Dorongan .
Seperti halnya konsep budi pekerti merupakan perpaduan antara cipta (kognitif), karsa (afektif), dan karya (psikomotorik). Hal tersebut selaras dengan penerapan kurikulum 2013 (Kurtilas) di sekolah saya sejak 2013 hingga sekarang. Konsep tersebut berkaitan dengan 3 ranah hal yang kompleks yaitu; Afektif (sikap), Kognitif (Pengetahuan), dan Psikomotorik (Keterampilan). Adapun hal tersebut dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas, agar anak mampu menghadapi kehidupan bermasyarakat dan penuh kemajemukan budaya dari sekarang hingga masa mendatang.
Saya sudah merasa melaksanakan konsep pemikiran KHD yang berkaitan dengan budi pekerti. Dalam tugas mengajar dan mendidik anak-anak di sekolah, saya sudah menerapkan konsep 3 filosofi pendidikan KHD, ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani  yang jiwa dari pendidikan nasional. Secara umum, konsep tersebut merupakan semboyan kita dalam mendidik generasi bangsa harus dapat memberikan keteladanan. Hal itu saya lakukan secara mandiri meskipun masih ada kelemahan yang harus terus dibenahi agar bisa mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik.
Sebagai pendidik, tentunya saya harus mampu menerapkan secara nyata 3 filosofi pendidikan ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani yang menjadi jiwa dari pendidikan nasional. Dengan harapan dapat mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Selain itu, harapan bagi pendidik bahwa anak-anak mampu memahami dan menerapkan baik dari apa yang telah saya sampaikan baik secara lisan maupun praktik 3 filosofi pendidikan ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani. Dengan kata lain dapat mewujudkan anak yang berkarakter menuju generasi emas demi pendidikan Indonesia.
Dasar-dasar pemikiran konsep pendidikan yang berkaitan dengan contoh nyata dalam kehidupan. Saya berharap dapat menikmati tentang filosofi pendidikan. Selain itu menjadi pedoman dalam memperbaiki kelemahan-kelemahan sebagai pendidik untuk mewujudkan generasi yang berbudi pekerti luhur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H