Mohon tunggu...
Muhammad Nouval Puja Kesuma
Muhammad Nouval Puja Kesuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - stay alive and be proud.

Amorfati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Indonesia Negara Minat Baca Terendah di Dunia

27 Desember 2023   22:56 Diperbarui: 27 Desember 2023   23:09 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam 30 tahun terakhir, perkembangan teknologi terjadi sangat cepat sampai sekarang. Saking cepatnya, proses dalam memperoleh informasi pun tersampaikan seperti tanpa hambatan. Padahal jika kita perhatikan dengan seksama, saat 30 tahun lalu untuk mendapatkan sebuah informasi masih sangat jauh dari kata 'mudah'. Bahkan, dapat dikatakan bahwa satu-satunya media yang paling relevan untuk mendapatkan informasi yang terbaru saat itu hanyalah media radio.

Maka, respon yang seharusnya kita tunjukkan terhadap perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat di zaman sekarang adalah dengan berusaha memanfaatkannya sebaik mungkin. Namun, fakta di masyarakat kita hal tersebut tidaklah seindah dan semudah yang dikatakan. Perkembangan teknologi yang terjadi di Indoneisa, tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan kualitas sumber daya manusia.

Singkatnya, kualitas masyarakat Indonesia yang terjadi saat ini masih sangat jauh dari istilah 'mampu' untuk menghadapi zaman yang segalanya serba modernisme. Salah satu aspek yang sangat terpengaruh oleh perkembangan teknologi ini adalah menurunnya kemampuan literasi. Yaitu kemampuan dalam membaca dan menulis. Fokus yang menjadi sangat genting disini adalah kemampuan dalam membaca.

Berdasarkan data dari UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia hanya sebesar 0,001%. Berarti, dari 1.000 masyarakat Indonesia, hanya ada 1 orang yang gemar membaca. Bahkan, Indonesia menempati peringkat ke-62 dari 70 negara dalam aspek minat membaca, yang berarti merupakan salah satu negara dengan minat baca terendah di dunia.

Kini, meningkatkan kesadaran akan pentingnya membaca menjadi tantangan serius bagi bangsa Indonesia. Karena, meskipun pemerintah telah berupaya untuk membangun fasilitas literasi seperti perpustakaan, hal tersebut belum menjawab sepenuhnya persoalan yang selama ini terjadi, yaitu minimnya tingkat kesadaran membaca di masyarakat kita.

Hal yang sebenarnya perlu dilahirkan di dalam kehidupan masyarakat Indonesia adalah sebuah mentalitas. Dan juga kita semua bisa melihat bahwa masyarakat tidak ingin dijejalkan tips-tips untuk meningkatkan minat baca. Bagi mereka mungkin sama saja dengan membaca peringatan, "buanglah sampah pada tempatnya!"

Ya, sia-sia. Bahkan dengan sebanyak apapun tong sampah yang dibuat untuk mengurangi sampah, tidak akan berdampak maksimal jika di dalam kehidupan masyarakat tersebut belum ada mentalitas yang kuat untuk berpikir bahwa buang sampah sembarangan adalah kesalahan. Begitu pula dalam persoalan literasi, atau mungkin juga aspek yang lainnya.

Oleh karena itu, tantangan ini menjadi sangat urgen, terutama bagi pemerintah sebagai otoritas tertinggi untuk menyelesaikan kekhawatiran ini. Yang pasti, langkah secepatnya yang harus diciptakan oleh pemerintah adalah melalui sektor pendidikan. Karena tidak ada yang dapat disalahkan terkait persoalan ini kecuali satu hal yang banyak dipertanyakan, "ada apa dengan hasil dari pendidikan yang terjadi di bangsa kita?"

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun