Kami merencanakan perjalanan ke Jepang ini sejak awal tahun ini. Setelah otak atik tiket murah, kami dapat tiket pulang pergi dengan kota yang berbeda, yaitu tiba di Osaka dan pulang dari Tokyo. Yes, ini malah lebih baik sebenarnya.Â
Ini merupakan perjalanan pertama kai ke Jepang, dan kami harus mencari informasi sebanyak-banyaknya khususnya hotel, tempat yang harus kami kunjungi, jenis transportasi lokal, makanan karena, dari banyak refernesi yang kami baca, Jepang negara yang mahal, jadi kami mesti hati-hati dengan pengeluaran kami.Â
Kami (2 dewasa dan 1 anak 8 tahun) naik Singapore Airlines (SQ), jadi kami transit di Changi, keuntungannya, SQ memberi kita voucher belanja di Changi, dengan menukar tiket kita di Ishop Changi sebelum masuk gate, seorang dapat 20 SIN$, lumayan kami dapat 60 SIN$, beli coklat. Hanya sekali ambil, jadi saat pulang dari Tokyo, transit Singapore, sudah tidak berlaku.
Dalam ruangan tersebut tersedia, bangku hijau panjang, dan bisa buat rebahan dan tersedia toilet, shower room berbayar, selimut berbayar. Ada juga semacam tempat tidur dan prinsipnya, siapa cepat dia dapat. Tenang, sangat aman, banyak CCTV dan ada konter penjaganya, mini market Lawson, dan ATM. Bila sudah penuh, di lantai pun bisa tidur koq.
Kami ambil uang Yen di ATM di Jepang saja karena lebih efisien dan aman, lagi pula kurs nya tidak berbeda jauh bila menukar di Indonesia. Kami ambil saja nilai maksimal yang boleh diambil sekali tarik, yaitu 50.000 Yen (kurs 137 Rupiah per Yen, plus 20 ribu biaya admin Mandiri). Caranya tidak rumit, ada menu Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia nya.
Dari Kansai airport ke kota Osaka, kami beli tiket kereta 1300 Yen per orang, naik bis 1600 Yen. Kereta tersedia diatas terminal 1, bersebelahan dengan Aeroplaza, sementara bis ke Osaka tersedia dibawahnya, ada nomor bis beserta tujuannya daerah mana. Wifi di Osaka dan Tokyo, selalu tersedia di ruang publik termasuk di dalam kereta MRT, subway, metro, bahkan Shinkansen. Tinggal register email saja.Â
Toilet tersedia dimana-mana, termasuk di stasiun kereta. Jangan merokok disembarang tempat. Budaya orang Jepang, selama kami disana, sangat disiplin, tidak boleh berisik di kereta, makanan dan tray dibereskan sendiri setelah makan. Orang Jepang sangat ramah, baik dan helpful, jangan sungkan bertanya.
Ditempat sarapan pun, mereka bicara berbisik. Disarankan beli kartu seperti e-money, biar nga ribet antri tiap naik kereta. Kalo di Kansai area (Osaka, Nara, Kyoto) namanya Icoca, kalo di Tokyo namana Suica. Icoca harga nya 2000 Yen, rinciannya 1500 Yen isinya, 500 Yen jaminanna. Jaminan dan isinya bisa di reimburse di JR stations dengan bukti paspor.Â
Untuk anak kecil, harga kartu sama tapi biaya transportasinya setengah harga dewasa. Beli kartu Icoca untuk anak, harus di JR stations. Icoca bisa juga di gunakan di Tokyo, cuma bila ada sisanya, tidak bisa di tukar di Tokyo, jadi habiskan saja. Kartu Suica, bisa digunakan juga untuk bis bandara Narita maupun Haneda.Â
Di Osaka, kami menginap di dekat stasiun Tamatsukuri, hotel bernama Furoya (disebut juga Ezstay kalo di Agoda), 500rb per malam untuk 3 orang, 2 dewasa, 1 anak. Dekat Life supermarket, sayangnya, tidak banyak street food di daerah ini.Â