Mohon tunggu...
Ela Nurlaela
Ela Nurlaela Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuluh Agama Islam Fungsional

Hanya manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Diary

Filosofi Malam

5 Maret 2022   11:35 Diperbarui: 5 Maret 2022   11:39 1937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam mengajarkan banyak hal, dibalik segala penampakan nya yg nampak sederhana, sesederhana waktu habis tak terasa saat malam tiba. Manusia mengisi malam untuk beristirahat dan memaknainya dengan tidur, memejamkan mata sampai malam menjelang. Malam adalah waktu setelah matahari terbenam hingga matahari terbit. Menurut Wikipedia Malam juga dapat didefinisikan sebagai suatu masa (waktu) di mana sebuah tempat sedang berada pada posisi yang tidak berhadapan dengan matahari, dan oleh karenanya menjadi gelap. Pada saat belahan planet bumi sedang mengalami waktu malam hari ini, belahan lainnya akan mengalami waktu siang hari. Malam hari kadang-kadang didefinisikan sebagai waktu antara tenggelamnya matahari di ufuk (horizon) sebelah barat sampai munculnya matahari di ufuk sebelah timur pada keesokan harinya.

Namun, adakah yg mau merenungkan kedalaman makna dari sebuah makhluk yang diberi nama malam? Bukankah Alloh tidak menciptakan sesuatu pun dengan sia-sia?  Tentu malam ada bukanlah sebuah hal yg tanpa sengaja, ada hal yang sebenarnya bisa menjadi energi dahsyat, menjadi pengingat bagi manusia-manusia yang berpikir.

Alloh berfirman dalam QS. Ali Imron ayat 190-191: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi Ulil Albab (orang yang berakal), (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka." (Q.S. Ali 'Imran: 190-191).

Ayat ini dengan jelas mengatakan bahwa Ulil Albab adalah sebutan bagi orang-orang yang mempergunakan akalnya, untuk menginngat Alloh dalam setiap keadaan. Eksistensi, kekuasaan dan indahnya Sang Khalik sebenarnya bertebaran pada segala MakhlukNya, tapi hanya orang-orang yang berakal saja yg mampu merasakannya.

Filosofi yang terkandung dalam makna terdalam dari makhluk yang bernama malam bisa diuraikan sebagai berikut:

  • Alloh menciptakan malam dengan berfungsi sebagai waktu untuk beristirahat bagi manusia, sedangkan siang dipergunakan untuk beraktivitas. Ini termaktub dalam ayat-ayat Qur'an sebagai berikut:"Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya". (Q.S. Al-Qashash: 73). Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?" (Q.S. Al-Qashash: 72). Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya. (Q.S. Al-Qashash: 73). Ketetapan tentang kedua fungsi yang sangat berbeda antara siang dan malam menunjukan bahwa manusia dengan segala kelemahan kemanusiaannya, haruslah membiasakan keseimbangan dalam berbagai hal, bahkan tubuhnya pun harus diperlakukan seimbang, ada hak yg harus ditunaikan untuk jasmani manusia yakni istirahat setelah beraktivitas.
  • Malam adalah ciptaan Alloh yg diperuntukan untuk kepentingan manusia. Hal ini sesuai dengan aya-ayat Quran sebagai berikut: "Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya), (Q.S. An-Nahl: 12). Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. (Q.S. Al-Anbiyaa' : 33). Malam tercipta untuk manusia, dan dia sangat patuh pada perintah Sang Pencipta. Malam datang dengan setia menggantikan siang, hanya untuk manusia sesuai ketetapanNya.
  • Manusia selalu dijaga oleh Sang Robb. Siang dan malam tak pernah lepas dari bahaya, yg bisa timbul dari apapun. Baik bencana alam, kejahatan manusia, kejahatan hewan, kejahatan jin dan yang lainnya. Manusia yang selalu siap saat terjaga, terkadang lengah saat istirahat atau tidur. Dan siapa yg menghindarkannya dari bahaya saat malam tiba? Tiada lain dan tiada bukan hanya Alloh Sang Robbul Alamiin. Sebagaimana ayat Qur'an berikut ini:"Katakanlah: "Siapakah yang dapat memelihara kamu di waktu malam dan siang hari dari (azab Allah) Yang Maha Pemurah?" Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang berpaling dari mengingati Tuhan mereka. (Q.S. Al-Anbiyaa': 42). Adapun kaum 'Aad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang, yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum 'Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk). (Q.S. Al-Haaqqah : 6-7). Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?" (Q.S. Al-Qashash: 71). Katakanlah: "Terangkan kepadaku, jika datang kepada kamu sekalian sikaaan-Nya di waktu malam atau di siang hari, apakah orang-orang yang berdosa itu meminta disegerakan juga?" (Q.S. Yunus: 50). Katakanlah: "Siapakah yang dapat memelihara kamu di waktu malam dan siang hari dari (azab Allah) Yang Maha Pemurah?" Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang berpaling dari mengingati Tuhan mereka. (Q.S. Al-Anbiyaa': 42).  Keyakinan yang harus tertanam dalam jiwa yakni Dialah Alloh yang selalu setia menjaga manusia dari segala marabahaya, tiada Tuhan selain Dia.
  • Walaupun malam berfungsi sebagai waktu istirahat akan tetapi akan sangat baik jika disisihkn sebagian waktu dari malam hari untuk bercengkrama, bedua, memadu kasih dengan Sang Kholik. Lihatlah ayat-ayat berikut ini: "Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari. (Q.S. Al-Insaan : 26). Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (Q.S. Al-Israa': 79). bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (Q.S. Al-Muzzammil: 2). Mereka itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang). (Q.S. Ali 'Imran: 113). dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari dan di waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar). (Q.S. Ath-Thuur: 49). Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang, (Q.S. Thaahaa: 130). Malam dengan keheningannya, merupakan satu waktu yg sangat indah digunakan untuk merayuNya, untuk mendekat padaNya, khusu tiada gangguan apapun, sehingga akan sangat terasa kehangatan malam laksana pelukan lembut Sang Khalik, tentram, damai dan menenangkan.
  • Malam seharusnya mampu menggugah kesadaran bagi setiap insan yang diberi akal, sehingga bisa menghantarkannya pada gelar Ulul Albab. Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya), (Q.S. An-Nahl: 12). dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada perkisaran angin terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal. (Q.S. Al-Jaatsiyah: 5). Sungguh sangat banyak tanda-tanda kekuasaan Alloh bertebaran dimuka bumi yang disebut dengan ayat-ayat kauniyah.
  • Itulah sebagian dari nilai-nilai filosofi malam yang bisa kita gali dan dikaji untuk kemudian kita Selami maknanya dalam rangka penghantar kan manusia menuju kehambaan sejati hanya pada Sang Kholik, Alloh yg hanya satu-satunya.

 

"Malam, datang dengan setia menghantarkan manusia untuk beristirahat, menina bobo kan menuju peraduan, namun jangan pernah lengah wahai manusia, saat tidur, nyawamu Alloh genggam dalam tanganNya, dan hak Dialah untuk melepas genggaman Nya, sehingga kita bisa bangun lagi, ataukah menahan genggamanNya , dan saat itu tiba, maka kita hanya akan bangun di alam barzakh, untuk itu saat Alloh masih membangunkan kita, beribadahlah sebanyak-banyaknya, karena maut tak menunggu taubat kita".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun