Mohon tunggu...
Ela Nurlaela
Ela Nurlaela Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuluh Agama Islam Fungsional

Hanya manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Cinta Seorang Anak

15 Februari 2022   09:01 Diperbarui: 15 Februari 2022   09:07 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fithrah, maka kedua orang tuanyalah yang membuat dia (memiliki karakter) yahudi, atau (memiliki karakter) nasrani atau (memiliki karakter) majusi." (HR. Muslim)

Fenomena yang terjadi saat ini, tidak sedikit keluarga yang memiliki filosofi keliru tentang eksistensi anak. Kehadiran anak bnukan semata-mata akibat hal logis dari hubungan biologis kedua orang tuanya, akan tetapi anak adalah amanah sehingga mengasuhnya harus dengan landasan ilmu. Eksistensi anak, Al Quran menyebutnya dengan beberapa istilah, ada yang berkonotasi positif yakni Perhiasan atau kesenangan (QS.18 Al Kahfi: 46), Amanah dan Cobaan (QS.8 Al Anfal: 27-28), penentram dan penyejuk (QS.25 Al Furqon: 74), serta ada yang berkonotasi negative yakni musuh (QS.64 Ath-Taghobun: 14), dan Fitnah (QS.64 Ath-Taghobun: 15). 

Contoh Nyata Pendidikan anak yang mampu menghantarkan sampai dengan kualitas terbaik, sebagai hamba , diperankan dengan sangat sempurna oleh Nabi Ibrahim AS dan putrnya Nabi Ismail AS. Sejarah menyatakan dengan indah komunikasi ayah dan anak saat menghadapi perintah untuk menyembelih putranya, yang berakhir dengan kepasrahan dan ketaatan keduanya, dengan melaksanakan perintah tersebut. Momentum itu diabadikan sampai kini menjadi bagian dari syariat agama Islam yakni iedul Qurban/ iedul adha.

Nilai-nilai Pendidikan yang ditanamkan oleh Ibrahim as pada putranya tersurat dalam beberapa ayat Al-Qur'an yakni berupa doa Nabi Ibrahim as dalam QS.14 Ibrahim 35: 41. metode mendidik pada ayat di atas menurut Abu Musthafa Alifuddin Al Azzam yang diunggah pada tahun 2013 adalah sebagai berikut: Menanamkan Nilai Tauhid melalui pembiasaan dan uswah (keteladanan). Hal ini dapat diterapkan antara lain dengan menciptakan lingkungan kondusif bagi penumbuh kembangan nilai tauhid dalam lingkungan anak berinteraksi serta doa agar diberikan lingkungan tempat tinggal yang berkah ada pada (QS. 23 Al Mu'minun: 29), Mendekatkan anak ke Rumah Allah SWT/ Masjid, Senantiasa Mendirikan shalat, Mendidik pola habluminanaas (hubungan dengan lingkungan) atau pendidikan etika islami yang baik, Mendidik menjadi manusia yang bersyukur, Menanamkan nilai kejujuran, Menanamkan keyakinan dan kebiasaan berdoa, Senantiasa mendoakan orang tua dan memiliki kepekaan serta semangat menyebarkan kebaikan.

I believe the children are our future. Teach them well and let them lead the way. Show them all the beauty they possess inside. Give them a sense of pride to make it easier. Let the children's lather remind us how we used to be.(George Benson)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun