Hidangan ini menjadi hidangan favorit kedua dalam keluarga kami setelah hidangan molokhia a la negeri Syam. Padahal sama saja, bumbu dan rempah-rempah tidak jauh berbeda, tapi cara pengolahannya sedikit berbeda. Rasanya tidak kalah sedapnya dengan molokhia negeri Syam. Sebelumnya saya menghina jenis masakan ini, kenapa?! Pertamanya saya melihat sebuah mangkuk penuh dengan sesuatu berwarna hijau seperti gilingan inai yang telah ditumbuk halus, persis. Seorang wanita setengah baya bernama madam Mudeeha, ibu dari tujuh anak ini menyuguhkan hidangan itu saat saya bertamu kerumah beliau disebuah distrik dikawasan Aziziyah, pelosok kota Mekkah Al-Mukarramah. Kucoba menyantap, perlahan kusendoki hidangan itu, weeeeeeeeee ... akh!! Cairan hijau dengan potongan-potongan daging berlendir, sepintas aku kepengen muntah saat mencoba mencicipi hidangan ini, namun aroma bawang putih goreng dengan irisan ketumbar segar ini membuatku penasaran untuk mencicipi makanan yang kuanggap menjijikkan itu. astaghfirullah, alhamdulillah 'ala ni'mat el akil.. .. Perlahan kumenyendok sup molokhia itu, seujung sendok telah terjilat lidahku, tetap saja perutku menolak untuk menerima sesedap apapun aroma masakan itu. Kulihat orang-orang disekitarku menyantap sop itu dengan sepiring nasi putih, ada pula yang mencelupkan potongan-potongan roti gandum, dengan lahap mereka menghabiskan mangkok besar berisi sup molokhia daging kambing itu. Aku yang penasaran, terkesan dengan pemandangan itu, sebenarnya aku adalah orang yang selalu ingin mengetahui hal-hal baru, termasuk mencicipi makanan asing yang belum pernah kujumpai sebelumnya. Naluriku mengatakan untuk memakan hidangan yang tersuguh yang masih dipenuhi kepulan asap dan aroma wangi bawang putuh goreng. Hmmmmmm lezatnya.. ..!! Ternyata hidangan ini sungguh menyedapkan, aku terbelalak! Makanya dicoba dulu, jangan langsung bilang tidak mau! Gumam madam Mudeeha, sambil tertawa geli melihatku. Aneh, kok enak? Makanan mirip muntah kucing itu disukai orang-orang diseluruh Timur-Tengah ini, aku kaget dan tak percaya, tapi itu kenyataan. Ternyata sup molokhia ini bukan hanya hidangan bagi kalangan rendah, menengah tetapi hidangan orang-orang bangsawan,  dan keluarga kerajaan di Mesir, Food Royalty. Menakjubkan!! Mesir lah negara yang memakmurkan hidangan ini, hingga tersebar kepenjuru-penjuru tanah arab di Timur-Tengah. Kini aku ketagihan, bahkan bisa dibilang OD dengan hidangan molokhia ini... Selain molokhia segar, ternyata molokhia kering dan dihaluskan juga dibikin sup ayam dan kambing oleh orang-orang Timur-Tengah ini, bahkan orang Mesir memilih daging kelinci pengganti ayam dan kambing, makanan ini betul-betul khas dan perfect dikalangan bangsa arab. Sekarang marilah kita mencoba memasaknya dengan cara sederhana seperti resep molokhia a la negeri Syam yang saya postingkan dihalaman terdahulu. Bahan: -Enam ikat molokhia, petik daunnya saja. -Daging kambing bersama tulang, setengah kilo. -Satu ras bawang putih. -Bawang merah sebiji besar. -Maggi. -Minyak goreng. -Ketumbar halus dan segar. -Tomat segar. -Garam. -Penyedap rasa, ajinomoto. -kapulaga. Cara: -Rebus daging dengan rempah-rempah: -bawang merah diiris empat bagian, tomat diiris empat bagian, masukkan minyak, tumis bersama bawang merah dan tomat, masukkan ketumbar bubuk, maggi, kapulaga, penyedap rasa, biarkan garam terakhir agar daging tidak mengeras, biarkan sampai mendidih. [caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="kaldu daging kambing bersama rempah-rempah"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="259" caption="bawang merah potong empat bagian"][/caption] -Sementara daging direbus, petik daun-daun molokhia dari tangkainya, cuci sampai bersih dan tiriskan! Siapkan sebuah nampan berukuran cukup untuk mencincang molokhia tersebut, pisau khusus  untuk mencincang molokhia. Cincang sampai halus, persis seperti inai yang ditumbuk. [caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="molokhia dalam nampan siap untuk dicincang!"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H