Nama Penulis: Agasthya Damaris Satriadiartha Putra
Industri penerbangan punya fakta unik yang cukup relevan dengan Boeing. Setiap tahun, selalu ada insiden yang menambah karir Boeing dan menjadi beban untuk pelakunya. Banyak menghadapi tantangan demi tantangan, sementara setiap eksekutif selalu dipenuhi dengan kericuhan serta ulasan negatif. Lantas mengapa perusahaan tersebut tetap melaju? Jawabannya cukup sederhana, mereka selalu menjunjung tinggi visi dan misi.
Kecelakaan yang sedang rame terjadi tepat pada akhir tahun 2024. Pada 29 Desember 2024, sebuah pesawat Boeing 737-800 milik Jeju Air mengalami kecelakaan saat mendarat darurat di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan. Insiden tragis ini menewaskan 179 dari 181 penumpang dan menjadi bencana penerbangan paling mematikan sepanjang tahun tersebut.
Bahkan pada hari yang sama, sebuah Boeing 737-800 milik KLM mengalami kejadian yang sama, dimana pesawat tersebut mengalami hydraulic failure yang mirip seperti Jeju Air. Hal ini mengakibatkan masyarakat - masyarakat dari seluruh dunia untuk bertanya, apakah Boeing masih bisa dipercaya?
Selain masalah keselamatan, Boeing menghadapi masalah dalam hal tenaga kerja. Pada musim gugur tahun 2024, sekitar 33.000 pekerja yang merupakan bagian dari Asosiasi Internasional Tukang Mesin dan Pekerja Dirgantara melakukan pemogokan selama tujuh minggu. Tindakan ini menghambat produksi pesawat 737 Max, 777, dan 767. Pemogokan berakhir setelah Boeing mengumumkan kenaikan gaji sebesar 38% selama periode empat tahun.Â
John Barnett, mantan manajer kualitas Boeing yang bekerja untuk Boeing selama 32 tahun hingga pensiun pada 2017, ditemukan tewas pada Maret 2024. Barnett adalah seorang pelapor yang membicarakan berbagai masalah produksi di pabrik Boeing, terutama dengan pesawat 787 Dreamliner. Ia ditemukan tewas tertembak di Carolina Selatan, penyelidik awal menemukan apa yang tampak sebagai indikasi bunuh diri. Selain itu, CEO David Calhoun mengundurkan diri pada Agustus 2024 di bawah tekanan besar terkait masalah keselamatan sebagai bagian dari restrukturisasi manajemen dalam perusahaan.Â
Peristiwa yang mengelilingi Boeing pada 2024, terutama kematian pelapor dan banyaknya insiden keselamatan lainnya, adalah peristiwa memalukan yang terkait dengan perusahaan, dan ini menggambarkan upaya perusahaan untuk mendapatkan kembali kepercayaan publik. Meskipun Boeing melakukan upaya positif dalam restrukturisasi dan perubahan internal untuk memulihkan citra mereka yang hancur, masih ada tanda tanya besar di atas perusahaan: apakah keselamatan adalah prioritas utama? Dengan nyawa penumpang dan pekerja maskapai yang dipertaruhkan, dunia hanya bisa berharap bahwa langkah-langkah yang diambil dapat mencegah bencana di masa depan.Â
 Sumber: