Mohon tunggu...
NOUFA WIDYA ARJANI
NOUFA WIDYA ARJANI Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWI S1

saya mahasiswi s1 administrasi rumah sakit

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Era Belanja Digital, Bagaimana Aplikasi Memudahkan Pembayaran dan Pengalaman Konsumen

24 November 2024   15:15 Diperbarui: 24 November 2024   17:17 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswi S1 administrasi rumah sakit universitas singaperbangsa karawang  

 

Zaman terus maju, begitu pula dengan teknologi yang semakin berkembang pesat. Transformasi digital kini merambah hampir semua aspek kehidupan, termasuk cara kita berbelanja dan melakukan pembayaran. Dulu, kita berbelanja dan melakukan transaski secara manual langsung di toko, namun seiring berjalannya waktu, banyak hal telah berubah secara drastis. Munculnya teknologi digital telah mengubah cara kita berbisnis. Kini hanya dengan satu klik di layar smartphone kita bisa membeli apapun yang kita inginkan.

Dulu, kita harus menghabiskan banyak waktu mengantri panjang untuk melakukan pembayaran saat berbelanja di toko ataupun di supermarket, namun kini segalanya menjadi jauh lebih sederhana. Sekarang, pembayaran bisa dilakukan secara mandiri melalui aplikasi di ponsel di mana saja dan kapan saja. Tidak hanya itu, transfer uang ke teman atau keluarga juga menjadi lebih cepat dan mudah dengan aplikasi pembayaran digital. Inovasi ini telah membawa kita ke arah era cashless, di mana transaksi tanpa uang tunai semakin menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Dalam beberapa tahun terakhirpun, sektor perbankan di Tanah Air telah bertransformasi dengan kemajuan teknologi digital dan mulai beradaptasi dengan kebutuhan dan keinginan nasabah. Transformasi digital ini dirancang untuk memudahkan transaksi, memberikan kenyamanan kepada konsumen, dan meningkatkan efisiensi operasional bank. Aplikasi digital kini menjadi alat utama yang memudahkan berbagai transaksi keuangan bagi konsumen.

Selain dari sisi konsumen, kini sudah banyak sekali pembisnis yang beralih memasarkan bisnis mereka ke dunia digital, dengan memanfaatkan platform e-commerce dan media sosial untuk menjangkau pelanggan lebih luas. Prosesnya lebih efisien dan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan toko fisik mendorong pertumbuhan ini. Dengan kemudahan dalam pemasaran dan pengelolaan transaksi, banyak usaha kecil hingga besar memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan penjualan.

Para pebisnis digital harus memperhatikan beberapa aspek penting untuk mencapai kesuksesan. Terutama, memahami target pasar dan tentunya memahami kebutuhan konsumen. Karena konsumen merupakan aset paling berharga bagi para pembisnis. Dengan memahami karakteristik konsumen, pembisnis dapat menawarkan layanan yang lebih baik. Karena ketika konsumen puas, mereka cenderung merekomendasikan bisnis tersebut kepada keluarga, teman, atau kerabat dekat lainnya. Artinya bisnis akan mempunyai peluang untuk menjangkau lebih banyak orang.

Di era digital ini, promosi tidak lagi hanya dilakukan lewat mulut ke mulut, tetapi bisa juga melalui media sosial dan review online untuk memperluas jangkauan bisnis. Oleh karena itu, penting bagi pengusaha untuk memanfaatkan teknologi dan data konsumen untuk menawarkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan cara ini, bisnis akan berkembang dan hubungan dengan konsumen pun akan tetap terjaga.

Penggunaan aplikasi pembayaran digital semakin umum dan sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Hal ini terjadi karena kemajuan teknologi yang menawarkan kemudahan, kecepatan, kenyamanan dan keamanan dalam bertransaksi. Penggunaannya tidak hanya terbatas pada belanja online, tetapi juga telah merambah ke berbagai sektor, seperti transportasi, makanan, hingga layanan publik. Dalam konteks preferensi konsumen, teknologi pembayaran digital memungkinkan konsumen untuk melakukan transaksi dengan lebih praktis, fleksibel, dan terhindar dari kendala fisik, seperti membawa uang tunai. Pelanggan pun tidak perlu mengunjungi tempat penjual, melainkan bisa membeli melalui website dan aplikasi digital lainnya seperti Shopee, Lazada, TokoPedia, dan lain-lain.

Menurut laporan Status Literasi Digital Indonesia 2021 yang dirilis Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Katadata Insight Center (KIC), dalam perkembangan belanja online di Indonesia, Shopee menjadi platform terpenting yang digunakan oleh 74,7% konsumen pada tahun 2021. Disusul oleh Lazada (45,6%), Tokopedia (18,6%) dan Bukalapak (6,1%). Hal ini menekankan perubahan perilaku konsumen yang lebih menyukai pasar dengan penawaran harga premium dan mudah digunakan serta ekosistem pembayaran terintegrasi. Banyaknya konsumen yang beralih ke platform digital mencerminkan preferensi terhadap kenyamanan, kemudahan akses, dan kemudahan pembayaran, yang menjadi kunci dalam pengambilan keputusan berbelanja di era ini.

 

Penulis : Noufa Widya Arjani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun