Mohon tunggu...
Rezie Andriano
Rezie Andriano Mohon Tunggu... -

hobi mengedit video

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Gencatan Senjata di Gaza: Langkah Kecil Menuju Perdamaian atau Sekadar Jeda Sementara?

6 Februari 2025   22:47 Diperbarui: 6 Februari 2025   22:47 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Gencatan senjata yang akhirnya berlaku di Gaza setelah penundaan oleh pihak Israel menandai babak baru dalam konflik panjang di wilayah tersebut. Meski memberikan secercah harapan, pertanyaan besar tetap menggantung: apakah ini adalah langkah awal menuju perdamaian yang berkelanjutan, atau sekadar jeda sementara sebelum konflik kembali meletus?

Manusia di Tengah Kehancuran

Dampak dari konflik ini sangat mencolok. Lebih dari 47.000 warga Palestina tewas, sementara hampir seluruh populasi Gaza menjadi tunawisma. Di sisi lain, Israel kehilangan lebih dari 400 tentaranya, dengan 250 sandera dan 1.200 orang tewas dalam serangan Hamas. Data ini menunjukkan skala penderitaan manusia yang tidak terbayangkan. Ketika sandera Israel disambut dengan tangis dan sorak-sorai, warga Gaza kembali ke lingkungan mereka yang hancur, mencerminkan ketimpangan realitas kedua belah pihak. Kondisi ini memperlihatkan bahwa, meskipun gencatan senjata ini memberikan ruang bernapas, luka yang ditinggalkan konflik tidak mudah disembuhkan. Bahkan saat senjata berhenti berbunyi, kehancuran, trauma, dan kehilangan tetap menjadi kenyataan sehari-hari bagi jutaan orang.

Dinamika Politik yang Kompleks

Gencatan senjata ini terjadi di bawah bayang-bayang ketidakstabilan politik yang terus menggerogoti kedua belah pihak. Di Israel, pemerintahan Benjamin Netanyahu menghadapi tantangan internal, dengan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir memilih mundur sebagai bentuk protes. Ketegangan juga tampak di kubu Hamas, yang menghadapi tekanan besar setelah 15 bulan berada dalam persembunyian.

Sementara itu, peran internasional, terutama Amerika Serikat, menjadi sorotan. Presiden Joe Biden dan tim diplomasi AS memainkan peran penting dalam tercapainya gencatan senjata ini. Namun, pernyataan keras dari penasihat keamanan nasional presiden terpilih Donald Trump menunjukkan bahwa pendekatan masa depan mungkin akan lebih agresif jika Hamas dianggap melanggar kesepakatan.

Antara Harapan dan Keraguan

Ada dua sisi yang harus diakui dari gencatan senjata ini. Di satu sisi, ini adalah momen berharga bagi keluarga yang dipertemukan kembali, bantuan kemanusiaan yang mulai mengalir, dan penghentian kekerasan yang sangat dibutuhkan. Di sisi lain, tanpa rencana yang jelas untuk membangun kembali Gaza atau mencapai solusi politik yang adil, gencatan senjata ini rawan dianggap hanya sebagai penundaan konflik.

Kembali menguatnya Hamas di Gaza juga memunculkan kekhawatiran bahwa konflik dapat kembali berkobar, apalagi jika tuntutan penghancuran total Hamas oleh Israel tetap menjadi agenda utama. Dalam konteks ini, gencatan senjata lebih terlihat sebagai manuver sementara daripada upaya nyata menuju perdamaian.

Masa Depan Gaza dan Wilayah Sekitarnya

Tanpa dialog yang inklusif dan komitmen dari semua pihak, perdamaian sejati akan sulit dicapai. Masa depan Gaza harus melibatkan solusi yang tidak hanya berhenti pada penghentian kekerasan tetapi juga mencakup pembangunan kembali, pemulihan hak-hak warga sipil, dan pengakuan akan kebutuhan keamanan semua pihak. Gencatan senjata ini adalah momen yang membawa harapan, tetapi perjalanan menuju perdamaian sejati masih panjang. Dunia kini menantikan apakah kedua belah pihak mampu memanfaatkan momen ini untuk sesuatu yang lebih besar atau sekadar membiarkannya berlalu sebagai jeda sementara sebelum konflik berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun