Kita dan Big Data

Saya adalah seorang yang kadang berfikir andaikata semua yang pernah saya alami selama hidup ini bisa diputar kembali bak sebuah rekaman multimedia yang penuh jalan ceritanya. 

Menyukai sesuatu yang berkaitan dengan sejarah atau sesuatu yang lampau itu adalah saya.  Kesukaan akan sesuatu yang hal lampau juga direalisasikan dalam bentuk suka mengoleksi sesuatu hal yang klasik atau vintage, meskipun tidak harus memiliki secara fisik misal hanya foto atau visual motor klasik itupun bagi saya menarik. 

Bentuk lain bisa sebuah cerita, jejak sms masa lalu, bekas-bekas catatan tangan pribadi yang saya simpan, buku-buku atau foto-foto lama, perangko, kwitansi bekas transaksi, dan yang lebih modern rekaman video multimedia saya usahakan untuk menyimpannya. 

Mungkin terdengar unik atau bahkan aneh ketika bagi saya bisa menikmati sesuatu yang bisa jadi terlihat sepele, dengan suka menyimpan barang-barang bekas yang memiliki memorable. 

Kondisi ini tentunya berdampak pada perlunya sebuah media atau penyimpanan bisa berupa ruang fisik maupun digital, untuk bisa mengakomodir akan kesukaan ini. 

Ada pada kesempatan lain saya membaca pada sebuah artikel, kalau seseorang dengan kebiasaan menyukai sesuatu yang dalam tanda petik barang bekas, jika itu bisa disebut ekstrem sebagai gangguan  mental yang disebut hoarding disorder. Tapi saya menyangkal itu sih, karena saya rasa ini masih dibatas normal. Pada prinsipnya seperti disebut di awal saya suka sesuatu yang memorable, itu poinnya.

Saat ini saya memiliki profesi dan aktivitas yang juga berhubungan dengan sesuatu yang memorable. Profesi saya adalah seorang PMIK (Perekam Medis & Informasi Kesehatan), studi saya sebelumnya di jenjang diploma 3 komputer sistem informasi kesehatan yang memang berfokus pada data kesehatan. 

Profesi ini memiliki kompetensi dalam mengelola data khususnya data medis pasien mulai dari identitas termasuk demografi pasien (nama, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, alamat, pekerjaan, asal suku, dan lain-lain), catatan medis, riwayat penyakit, data pengobatan, tindakan dan diagnosa dokter. 

Data-data yang terkait medis perlu dikumpulkan dan diolah sebagai sumber informasi yang banyak memiliki aspek manfaat dan kegunaan. Aspek administrasi, hukum, keuangan, penelitian, pendidikan, dokumentasi dan banyak hal lainnya khususnya bidang kesehatan.  

Seperti yang saya pelajari dan pahami bahwa data adalah seperti ibaratkan sumber minyak baru (new oil), yang barangsiapa mampu mengelola dan menguasai maka dia bisa jadi sukses dan jadi pemenang.  

Saat ini juga ada konsep teknologi yang disebut Big Data, dimana memungkinkan untuk mengumpulkan dan mengelola data yang begitu banyak, yang baurannya sangat beragam, yang kondisinya bercampur, yang jika diolah bisa menjadi informasi yang penuh nilai dan berharga ibarat seperti sumber minyak baru.