Muratara Jabodetabek - SSM II : Minggu 8 Desember 2024 Sekeluarga Sedusun Muratara Jabodetabek, mengadakan pertemuan dalam rangka meningkatkan silatuhrami perantau Muratara yang berada di sekitar Jabodetabek.
Silaturahmi SSM, rutin dilaksanakan setiap dua bulan sekali, untuk pertemuan kali ini diadakan di "Mesjid Istiqlal" sebagai tempat pilihan oleh panitia yang menang Arisan. Tempat arisan menjadi tanggung jawab, bagi dulur-dulur yang mendapat giliran menang Arisan.
Tempat Arisan, bervariasi bisa dilaksanakan di rumah dulur yang menang arisan atau di tempat umum yang ada tempat berkumpul, artinya sekaligus bisa jalan-jalan atau "wisata" dengan lebih terbuka lagi ngobrol bersama dulur-dulur yang lain.
Suasana yang berbeda arisan di rumah dan di tempat terbuka untuk meningkatkan keakraban dengan dulur-dulur Muratara lainnya, sembari minikmati udara dan angin yang segar.Â
Tutur kata dalam Sambutan Kak H. Anang Juarsyah, dari Juni 2012 perkumpulan Sedusun Muratara ini sudah terbentuk dengan tujuan mempersatukan dulur-dulur yang jauh di perantauan bisa berjumpa dengan ciri khas kampung Muratara.
Awal mulanya terbentuk pertemuan sedulur Muratara ini, saat bertemunya salah satu anak dulur di Pernikahan. Dengan melanjutkan bincang-bincang kecil maka terjalinlah pertemuan dan silatuhrami yang saat ini terus berjalan dan bertemu dengan riang dan senang.
Sejak terbentuknya wadah SSM, banyak azas kemanfaatan sosial yang saling membantu satu sama lain dan meningkatkan sistem kekeluargaan yang sangat luar biasa, seperti berita ta'ziah (berduka cita/kematian),atau tahni'ah ( bersuka ria/pernikahan), dan lainnnya "ungkap H. Aang Juarsyah"
Sehingga cepat dan gampang informasi atau cerita tersebarkan. Makin sering bertemu semakin solid, bersatu saling bantu apa yg mereka bisa bantu. Semoga persatuan SSM ini berjalan terus ,sehingga bermanfaat buat orang banyak khususnya dulur-dulur Muratara yang ada di Jabodetabek...Aamiin yaa rabbal ' aalamiin.
Lepas dari Sambutan, yang tidak kalah penting adalah menerapakah "Sistem Bakelah" yang membuat keseruan hiruk pikuk dalam menikmati santapan makan siang yang dibawah oleh masing-masing dulur-dulur yang datang dalam cara Arisan tersebut.
Bakelah bagian penting untuk membawa makanan masing-masing setiap keluargo sedusun Muratara, dengan ciri khas yang tidak dilupakan menu "Gulai tempoyak, Pepes tempoyak, Pedo, pempek, tekwan, khas masakan Muratara lainnya". Menu-menu yang lain, membuat lahap menikmati makan bersama.
Bakelah dan Arisan salah satu hubungan yang erat untuk mengikat dulur yang satu ke dulur yang lain, meskipun tidak ikut arisan dan tidak bawah makanan atau minum dak jadi persoalan, karena pada prinsipnya "Arisan" hanya sebagai pengikat acara pertemuan.