Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Gaji Satpam: Siapa yang Mengubah Jadi Sejahtera?

18 Desember 2023   06:52 Diperbarui: 18 Desember 2023   12:17 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak hanya itu saja, bahwa Satpam sangat besar kontribusinya terutama dari pajak dengan keuntungan sampai milliaran rupiah bahkan triliunan rupiah dalam jangka waktu selama satu Tahun. Angka yang tidak kecil, untuk membangun negeri ini, sangat luar biasa. Akan tetapi tidak satupun saat ini yang ingin merubah nasib Satpam menjadi lebih sejahtera terutama Gaji Satpam diatas UMK/UMP. 

Satpam sejahtera tidak lain dan tidak bukan "kecuali Gaji bisa diatas rata-rata". Tentu juga perlu dukungan dengan regulasi yang jelas dan tempat bekerja fasilitas yang tersedia juga, baik "dari pengguna jasa Satpam maupun penyedia jasa Satpam". Memperhatikan hal tersebut, kepedulian dan kesadaran yang tinggi bisa membuat Satpam lebih semangat dalam menjalankan tugas dan pekerjaan di tempat kerja.

Stokeholder  Dunia Satpam :

Stokeholder atau pemangku kepentingan yang paling dominan untuk merubah Satpam menjadi sejahtera diantaranya sebagai berikut :

Pihak pertama "Kepolisian yang Bertanggung Jawab Terhadap Satuan Pengamanan (Satpam) :

Review secara komperenshif terkait Penyedia jasa Satpam terutama surat izin, KTA (Kartu Tanda Anggota) Satpam, pembayaran gaji kepada Satpam apakah sesuai Standard regulasi pemerintah atau sebaliknya, dan lain sebagainya.

Pastikan juga kalau Penyedia jasa Satpam tidak memupunyai izin jangan dibiarkan, diberikan tindakan tegas sampai dengan pencabutan surat izin sehingga tidak ada penyedia Satpam abal-abal alias tidak ada surat izin.

Kemudian lakukan audit secara merata, jangan pilih-pilih perusahaan penyedia jasa Satpam. Karena sesuatu hal, bisa saja tidak menjalinkan komunikasi dengan baik dilakukan audit sedangkan sebaliknya karena orang dalam dan penyedia jasa Satpam, justru takut dan tidak dilakukan audit. Ini hanya analisa saja, bisa saja ya bisa juga tidak. 

Hipotesa awal, masih banyak penyedia jasa Satpam yang tidak profesional, sehingga menyebabkan beberapa kemungkinan seperti "Jualan harga Satpam murahan sehingga gaji Satpam dibawa regulasi pemerintah, tidak perpanjangan surat izin operasional penyedia jasa Satpam, dan lain sebagainya". 

Pihak Kedua, pengguna jasa Satpam (Klien/Customer) : 

Bagi pengguna jasa Satpam yang penting harga murah dan bersahabat serta aman dan tidak terjadi ada gangguan di lingkungan kerja. Hampir rata-rata pengguna jasa Satpam maunya Satpam yang murah dan dan memiliki kualitas juga. Nah, bagaimana kalau klien tidak mempunyai budget pengamanan siapa yang mengatur dan siapa yang memberikan teguran kepada pengguna jasa Satpam tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun