Gambar: Hadirr.com
Pengembangan karyawan atau SDM (Sumber Daya Manusia) adalah kegiatan manajemen dalam memberi kesempatan kepada karyawan yang memiliki potensi untuk terus belajar serta ingin berkembang baik dari prestasi kerja maupun semangat kerja secara konsisten menjalankan tugas dan pekerjaannya tanpa celah, kelalaian, pelanggaran, dan penyimpangan prosedur kerja lainnya. Tinjauan pengembangan karyawan lebih kepada perusahaan yang bergerak "facility services" lebih kenal alih daya atau outsourching yang bekerja sama dengan penyedia jasa.Â
Perusahaan yang bergerak dibidang facility services hampir 90 % karyawan bekerja ditempat klien artinya penyedia jasa hanya mempersiapkan karyawan untuk bekerja ditempatnya customer untuk menjalankan pekerjaan sesuai dengan kontrak kerja. Implementasi kerja melalui SLA (Service Level Agreement) yang pekerjaannya tertuang dalam KPI (Key Indikator Performance) sehingga antara kedua bela pihak menyetujui apa yang menjadi tanggung jawabnya baik dari penyedia jasa maupun pengguna jasa, biasa mendapatkan evaluasi setiap bulannya dari pencapaian KPI tersebut.
Antara pengembangan karyawan dengan bisnis facility services mempunyai hubungan yang melekat terutama dari kinerja masing-masing karyawan yang bekerja dilingkungan kerjanya klien. Maka dari itu, dalam memberikan penilaian dan pengembangan karyawan perlu mendapatkan feedback dari setiap pengguna jasa, sehingga potensi dari setiap karyawan lebih terarah dan terukur untuk mengembangkan karyawan terutama dari skill, knowledge, behavior, culuture, pekerjaan teknis baik shop skill dan hard skill.
Penilaian pengembangan karyawan jangan hanya dilihat dari sisi yang positif saja seperti disiplin kerja, kualitas kerja, prestasi kerja, semangat kerja, dan penilaian teknis lainnya. Namun yang perlu perbaikan juga dari sisi negatif seperti kurangnya dalam berkomunikasi, kehadiran ditempat kerja tampil buruk, sikap dan perilaku tidak bisa menyesuaikan terhadap rekan kerja yang lain, terlambat melaporkan hasil pekerjaan baik harian, mingguan dan bulanan, kurang cepat dalam memberikan respon baik melalui group WA, telepon pribadi, WA pribadi, dan melalui rekan kerja.
Positif dan negatifnya karyawan ini menjadi tanggung jawab manajemen perusahaan baik itu melalui level operator,supervisor, level manajerial sampai dengan level director, logikanya begini anggap saja "karyawan A kinerja baik dan karyawan B kinerja menurun" kedua hal tersebut sama pentingnya untuk memberikan pengembangan terhadap karyawan tersebut. Kalau kinerja yang baik bisa saja promosi jabatan sedangkan kinerja menurun target terhadap karyawan  tentu agar bisa berubah menjadi lebih terutama dari hal yang sudah disampaikan diatas.
Teori Dasar Pengembangan Karyawan :Â
Berdasarkan pengalaman bahwa pengembangan karyawan intinya adalah bagaimana seluruh karyawan diberikan ilmu dan pengetahuan yang memadai sehingga setiap tantangan pekerjaan yang dihadapi ditempat kerja bisa diselesaikan dengan baik, terutama menerima komplain dari customer, menyelesaikan permasalahan yang terjadi, memberikan keputusan yang tepat saat menghadapi situasi dan kondisi tidak menentu. Artinya mampu memberikan solusi atau langkah-langkah yang kongkrit dalam mengatasi masalah yang akan muncul.
Fenomena yang terjadi "karyawan A mempunyai pikiran bahwa kenapa secara personal tidak pernah diberikan pembekalan atau pengetahuan ditempat kerja, karyawan B berpikir bahwa yang diharapkan jenjang karir dan promosi jabatan, karyawan C mempunyai pandangan sendiri bahwa pengembangan melalui diri sendiri jauh lebih baik, bisa saja mengikuti pelatihan eksternal, seminar diluar perusahaan, dan melanjutkan belajar di perguruan tinggi. Terdapat juga yang ambisinya bahwa ditemukan karyawan dengan konsisten minta diberikan pelatihan baik secara internal maupun secara eksternal.Â
Karakter masing-masing karyawan mempunyai pandangan tersendiri, terhadap strategi perusahaan dalam pengembangan karyawan, dengan demikian perlu diberikan keputusan bahwa pada dasarnya salah satu contoh pengembangan karyawan yang efektif adalah bagian dari pelatihan yang diberikan secara menyeleluruh dan konsisten dalam setiap waktu tertentu. Lantas, apa yang harus dilakukan oleh manajemen yakni membuat perencanaan pelatihan tahunan, kemudian diberikan sebelum sekali atau bisa juga pertiga bulan sekali.