Oleh : Noto Susanto, SE, MM, CSTMI, CPHCM, CNHRP, CHLP, CPS.
         "SIAPA SAYA - PART 19"
Kesabaran sebagai karyawan tentunya ada batasnya, tergantung individu masing-masing terutama dalam hal ini menghargai orang lain seperti menunggu rekan kerja saat jalan dinas keluar kota, menunggu antrian saat boarding pass, menunggu saat keberangkatan pesawat, dan lain sebagainya. Proses kesabaran mampu untuk menghargai orang lain sesuai dengan aktifitas pekerjaan atau kegiatan bidang pekerjaannya.Â
Nilai positif saat dinas luar kota adalah dengan sabar dan menghargai orang lain, suatu hal membuat saya menguasai pekerjaan dengan berpikir cepat bahwa saya menjadi lebih tau apa yang akan terjadi 3 Jam kedepan. Artinya kesabaran menghasilkan kegiatan pekerjaan yang belum direncanakan, sehingga saya bisa mengantisipasi walaupun hanya berdasarkan analisa dan bukan suatu penetapan perencanaan.
Lingkungan kerja yang berbeda-beda tentunya membuat saya mampu menghargai orang lain baik itu dari pendapat, ide atau gagasan, saran, komentar, dan lain sebagainya. Dari kegiatan tersebut saya bisa menahan diri untuk berkomentar baik positif dan negatif apa yang menjadi pendapat orang lain yang tidak benar atau tidak tepat. Walaupun saya tidak setuju atau tidak sependapat, saya harus berkomunikasi yang positif memberikan solusi dan alternatif lain, agar rekan kerja tidak tersinggung dan merasa di hargai.
Selanjutnya saya akan memberikan cerita sambungan dari bagian 13, bagian 15, dan bagian 17, sekarang ke bagian 19 dengan judul yang berbeda namun tema nya tetap sama "Perjalanan Dinas Luar Kota", dengan uraian sebagai berikut :
14.Sulawesi Tenggara (Pomalaa-Kolaka):
Tanggal 14-15 Oktober tahun 2019 dinas Luar kota ke PT. Antam tambang Emas persiapan new projects dan risk assessment. Waktu itu keberangkatan menggunakan pesawat Lion air transit bandara Makasar kemudian naik pesawat Wings air menuju bandara Pomalaa, perjalanan menuju ke Antam di jemput oleh karyawan PT. Antam dengan waktu perjalanan sekitar satu jam.
Perjalanan menuju ke PT. Antam, saya bersama rekan kerja pak Houtman (Team Marketing) dan pak Edy Setyono (Team Transisi), kegiatan pekerjaan bertemu dengan klien PT. Antam untuk presentasi sistem pengamanan Security ISS dan memperkenalkan ISS Indonesia. Hal tersebut bagian penilaian oleh calon klien melihat dari presentasi dan tanya jawab sesuai dengan yang dibutuhkan oleh calon klien tersebut. Untuk sementara calon klien hanya meminta ISS Indonesia sebagai Colsultant Security PT. Antam dengan harapan bisa memberikan rekomendasi dan saran terkait kelemahan sistem pengamanan khususnya lingkungan kerja PT. Antam.
Kegiatan selanjutnya melaksanakan risk assessment bersama pak Edy dan pak Houtman di support oleh karyawan PT. Antam sebagai sopir, dengan aktifitas melakukan penilaian potensi resiko seperti jumlah bangunan, parimeter, jumlah karyawan, sarana dan prasarana, jalur koordinasi keadaan darurat, personil Security kondisi saat ini, mapping resiko di PT. Antam, dan lain sebagainya.
Risk assessment dilanjutkan malam hari untuk melihat lingkungan kerja dan masyarakat sekitar terutama dalam menganalisa potensi gangguan dan ancaman baik dari internal atau eksternal, sehingga lebih mudah memberikan mitigasi resiko atau rekomendasi terkait hasil dari analisa, gap analisis atau celah yang diamati, serta melengkapi dengan Prosedur dan sistem Security yang profesional di masa akan datang.
Kemudian setelah selesai melaksanakan risk assessment saya bersama pak Edi dan pak Houtman mencari kopi malam sembari bercerita hasil terkait assessment yang akan di presentasikan  esok harinya kepada klien. Hasil Assessment pembahasannya dilanjut ke penginapan, kebetulan tempat istirahat dalam komplek PT. Antam dan untuk karyawannya sebagian menjadi masyarakat PT. Antam, RT dan RW dari karyawan Antam karena di wilayah kependudukan dalam PT. Antam.
Esok harinya bertemu klien untuk menyampaikan hasil Risk Assessment dan berdiskusi meninggalkan area dari PT. Antam untuk berangkat ke Sulawesi Selatan (Sorowako-Luwu Timur) melalui perjalanan darat dengan menggunakan mobil AKAP.
Cerita yang tidak saya lupakan adalah pada saat awal boarding pass, isi cover atau pakaian yang dibatasi muatannya terlalu berat, sehingga pihak maskapai bagian boarding pass mempersilahkan untuk membayar kelebihan muatan boarding pass tersebut, Kemudian saya di support pak Edy Setyono untuk memisahkan barang yang ada di dalam cover kedalam tempat yang lain. Dengan solusi dipisahkan ketempat yang lainya akhirnya lolos dan tidak dikenakan biaya. Setelah transit bandara Makasar ada hal yang membuat kaget, karena isi cover berbunyi melalui x-Ray, kemudian di cek olah petugas AVSEC (Aviation Security) lalu isi cover di cek, ternyata yang bunyi adalah ikat pinggang.
15.Sulawesi Selatan (Luwu Timur-Sorowako) :
Tanggal 15 Oktober tahun 2019 perjalanan dinas menuju Sulawesi Selatan (Sorowako-Luwu Timur) menggunakan mobil AKAP perjalanan dari Sulawesi Tenggara (Pomalaa-Kolaka) dengan waktu yang di tempuh sekitar 9 jam. Setelah 9 perjalanan kemudian di jemput oleh manager Security PT.Vale dipertigaan simpang Sorowako. Malam harinya berkoordinasi dengan perwakilan klien PT. Vale untuk strategi perencanaan kunjungan dan kegiatan selamat di PT. Vale tersebut.
Tanggal 16 Oktober tahun 2019 bertemu dengan klien PT. Vale untuk presentasi profil ISS Indonesia dan sistem pengamanan Security ISS yang di ikuti oleh staf management yang bertanggung jawab untuk bidang pengamanan, kemudian dilanjutkan melaksanakan risk assessment dan observasi area untuk proses kebutuhan Security masih tahun depan. Hasil assessment dan observasi akan dibahas setelah di kantor ISS Bintaro bersama pak Edy Setyono dan pak Houtman.
Selanjutnya sore harinya mampir ke danau Matano kebetulan tidak jauh dari PT.Vale, Kemudian melanjutkan perjalanan ke kota Palopo dengan waktu 4 jam. Dua jam perjalanan mampir untuk mencari makan Indomie, jagung bakar, dan kacang. Sembari bercerita dengan sopir kebetulan orang Palopl, melanjutkan perjalan untuk kendaraan dikemudikan oleh pak Houtman, membuat saya dengan pak Edy Setyono khawatir karena cara membawa mobil membuat tidak nyaman penumpang...Hehehh. Akhirnya sampai di hotel malam harinya jalan-jalan keliling kota Palopo dan mencari makan di sekitar pantai Labombo.
Tanggal 17 Oktober tahun 2019 perjalanan menuju Jakarta dari Bandara Lagaligo Palopo transit Bandara Makasar, ini cerita yang membuat semua penumpang panik karena pada saat mendarat atau landing, pesawat tersebut sudah mendarat di Bandara namun dengan kecepatan tinggi pesawat tersebut terbang kembali, karena kesalahan teknis dan akhirnya pesawat landing dengan selamat.
16.Sumatera Barat (Padang) :
Tanggal 10-13 Februari tahun 2020 dinas luar kota dengan tujuan ke pabrik semen Padang Indarung, saya bersama pak Muchlis yang mana beliau adalah atasan kerja langsung. Setelah sampai bandara Padang di jemput kakak ipar pak Muchlis lalu  makan bersama tentunya masakan Padang menu lengkap dan komplit. Kegiatan pekerjaan untuk melaksanakan survey dan assessment proses New projects, yang mana sebelum bertemu dengan klien semen Padang kakak ipar pak Muchlis mengajak survey duluan area semen Padang kebetulan Kaka iparnya sebagai karyawan semen Padang tersebut.
Tempat tinggal kakak ipar pak Muchlis di dalam perumahan Semen Padang yang mempunyai jabatan manager didalam struktur organisasi semen Padang. Malam harinya saya bersama pak Muchlis diajak main kerumah dihidangkan makan malam dan disediakan juga buah durian, di nikmati bersama-sama dengan keluarga kakak ipar pak Muchlis tersebut.
Esok harinya melanjutkan aktifitas pekerjaan dengan berkumpul dalam ruangan bertemu dengan penanggung jawab bidang keamanan PT. Semen Padang, lalu pembagian untuk naik kendaraan melaksanakan survey dan assessment gabungan dengan BUJP (Badan usaha jasa pengamanan) lainya. Pelaksanaan survey dan assessment akan di presentasi masing-masing dari penyedia jasa pengamanan tentunya ingin menunjukan disegn dan konsep yang terbaik untuk menjadi pemenang tender Security di PT. Semen Padang tersebut.
Selanjutnya setelah selesai melaksanakan survey dan assessment, membuat laporan dan koordinasi terkait jumlah man power dan mitigasi resiko terhadap situasi keamanan gangguan dan ancaman baik internal maupun eksternal.
Kemudian selesai melaksanakan aktifitas pekerjaan saya bersama pak Muchlis dan keponakannya diajak Jalan-jalan ke danau maninjau, jembatan Siti nurbaya, dan Mesjid raya Padang, jalan menikung sitinjau dan tempat oleh-oleh ciri khas Padang. Membeli kaos dan makanan untuk anak, istri, beserta rekan kerja. Hal tersebut melihat pemandangan yang luar biasa di kota Padang.
Demikian uraian perjalanan dinas luar kota, akan bersambung dinas luar kota bagian 21. Yang mana cerita sebelumnya bagian 17, bagian 15, dan bagian 13. Semoga memberikan menginspirasi semua orang pembaca. Jika ada yang keliru mohon di maklumi.
Salam Sabar dan Menghargai orang lain...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H