Oleh : Noto Susanto, SE, MM, CSTMI, CPHCM, CNHRP, CHLP, CPS.
Karyawan bagian penting untuk dipelihara dengan baik, karyawan sebagai aset perusahaan apabila karyawan menjadi faktor pendukung dalam penggerakan roda kontribusi memberikan peran dalam aktifitas yang akan di kerjakan. Berkembangnya suatu perusahaan tentunya menjadi tanggung jawab manajemen dalam mengelolah sumber daya manusia yang baik terutama dalam memperhatikan dan memperlakukan karyawan sebagai modal utama.
Semangat kerja karyawan menjadi tolok ukur dari team manajemen yang memberikan arahan yang terstruktur dan terorganisir, artinya setiap kegiatan di tentukan dengan alat ukur sehingga lebih mudah dalam memberikan evaluasi dari individu karyawan.
Perencanaan mengelolah karyawan yang baik akan meningkatkan kepuasan bagi karyawan terutama dari kesejahteraan, tunjangan, bonus, gaji, promosi, sarana dan prasana kantor yang mendukung, fasilitas kerja yang terjamin, keluhan karyawan cepat di respon, dan lain sebagainya.
Hasil dari kepuasan karyawan dalam ruang lingkup pekerjaan akan menciptakan rasa bangga untuk bekerja di suatu perusahaan tersebut, sehingga berpengaruh terhadap produktifitas kerja karyawan.
Hubungan dengan kepuasan karyawan, semangat kerja, dan kebanggaan terhadap rasa memiliki perusahaan oleh individu karyawan, menjadi unsur untuk kepedulian dan mendorong konsistensi karyawan hal tersebut. Manajemen akan memberikan pengawasan dan evaluasi terhadap karyawan yang di anggap sebagai aset utama perusahaan.
Fenomena yang terjadi tidak semua karyawan memiliki tingkat kepedulian yang tinggi terhadap perusahaan tempat mereka bekerja, maka dari itu perlu pengelompokan karyawan agar lebih mudah melakukan penilaian terhadap karyawan yang mampu memberikan kinerja yang konsisten.
Selanjutnya uraian pengelompokan karyawan untuk di identifikasi menjadi aset perusahaan adalah :
1.Karyawan Senior :
Karyawan senior merupakan karyawan yang sudah lama bekerja bisa dikategorikan karyawan yang berumur diatas 50 tahun, cenderung loyalitas karyawan sudah tidak bisa di ragukan baik penguasaan pekerjaan, pengalaman kerjanya, dan lain sebagainya.
Namun perlu pengawasan karena secara fisik sudah menurun dan tidak bisa di handalkan kembali, artinya manajemen perlu menganalisa terhadap penempatan karyawan yang lanjut usia, sehingga masih bisa di fungsikan sementara menunggu pensiun.
2.Karyawan Berprestasi:
Karyawan berprestasi adalah karyawan yang mempunyai kinerja baik dan secara konsiten dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Penilaian dari manajemen tentunya menjadi bibit-bibit calon karyawan yang akan di promosikan ke posisi atau jabatan yang dibutuhkan perusahaan seperti supervisor, manager, direktur, dan posisi jabatan lainya.