Oleh: Noto Susanto,SE, MM, CSTMI, CPHCM, CNHRP, CNLP, CPS.
Hujan adalah air yang turun dari langit menuju ke permukaan bumi berwujud cairan, dan di rasakan semua mahluk hidup dimuka bumi seperti hewan, tumbuhan, dan lain sebagainya. Dalam kondisi apapun dan dimanapun bisa terjadi turunnya hujan.Â
Turunnya air hujan merupakan anugerah dari Allah SWT, sebagai sang pencipta alam semesta dan seluruh makhluknya terutama dari cuaca panas, dingin, dan cuaca lainya. Hal ini ditandai dengan angin, kilat, petir, warna langit berubah kelam saat terjadinya hujan.
Tanda angin kencang dilengkapi dengan kilat, petir, warna langit berubah kelam membuat manusia mempersiapkan segala sesuatu supaya tidak terkena air hujan dan menjadi basah kuyup. Sebetulnya manusia hanya untuk antisipasi basah di karenakan mengganggu aktifitas saat akan melakukan pekerjaan apapun.
Persiapan antisipasi untuk turunnya air hujan seperti sedang dijalan bisa berteduh dibawah pohon, di halte, dan tempat-tempat yang memang tidak terkena air hujan. Sedangkan menggunakan kendaraan roda dua bisa melanjutkan perjalanan dengan menggunakan jas hujan, namun agar memperhatikan keselamatan saat mengendara kendaraan dalam kondisi hujan.
Keselamatan dalam berkendara saat kondisi hujan agar menjadi fokus untuk diperhatikan, baik kendaraan roda dua atau kendaraan roda empat. Dengan kecepatan kendaraan yang tinggi atau penglihatan kurang jelas karena air hujan lebat. Bisa menyebabkan kecelakaan seperti menabrak dari belakang kendaraan, tabrakan dari depan, tergelincir, kendaraan terjun jurang, dan lain sebagainya.
Kecelakaan di jalan ada dua penyebabnya yaitu kondisi tidak aman dan perilaku tidak aman, artinya dengan kondisi hujan pengemudi kendaraan tidak membatasi kecepatan padahal sudah memahami bahwa kondisi hujan. Kondisinya lebih ke air hujan yang turun sedangkan perilaku lebih kepada yang tidak bisa membatasi dengan kecepatan kendaraan.
Bagaimana mengatasi kecelakaan saat berkendara dalam kondisi hujan, perlu kita pahami bersama bahwa kecelakaan karena perilaku atau perbuatan manusia yang tidak memperhatikan cuaca hujan tersebut. Namun yang bisa kita lakukan supaya terhindar dari kecelakaan dengan membatasi kecelakaan, menyalahkan lampu kendaraan, mencari tempat parkir yang aman, dan jangan paksakan saat kondisi hujan tidak memungkinkan.
Situasi hujan saat berkendara memang tidak bisa dihindari seperti contoh sedang di dalam kereta api, pesawat terbang, dan transportasi lainnya. Dalam kondisi hujan lebih fokus terhadap kewaspadaan dalam menghadapi cuaca alam melalui hujan yang tidak menentu, artinya pengemudi yang lebih berperan terhadap situasi cuaca dengan dikendalikan oleh pilot, masinis, sopir, dan yang lainya. Penumpang hanya bisa pasrah terhadap situasi dan kondisi hujan tersebut.
Transportasi dan pengemudi hanya bisa pasrah dalam menghadapi cuaca apapun terutama hujan, dengan cuaca lain seperti kita ketahui di Indonesia hanya memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau, kenapa hanya dua musim karena Indonesia terletak di daerah tropis, artinya terletak pada garis khatulistiwa membentang belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. Yang mempengaruhi cuaca panas dan dingin sehingga memilik dua musim tersebut.
Cuaca panas, masyarakat Indonesia menghadapi musim kemarau yang mengalami kekeringan, artinya di saat musim kemarau tentunya membutuhkan air dan mengharapkan hujan turun untuk kebutuhan manusia di mana pun berada. Kebutuhan air dan hujan menjadi dua hal yang tidak terpisahkan karena bagian dari kehidupan manusia terutama pada saat musim kemarau tersebut.