Oleh : Noto Susanto,S.E,M.M,CSTMI,CPHCM.
Sering kali mendengar orang-orang yang berada di sekitar lingkungan kita, saya sibuk banyak pekerjaan atau saya sibuk sehingga harus fokus dengan apa yang menjadi pekerjaan nya masing-masing.
Mendengar kata dari saya sibuk atau banyak pekerjaan Seolah-olah kita tidak ada waktu untuk berkomunikasi dengan orang lain atau memang tidak mau di ganggu dengan kesibukan pekerjaan atau kegiatan yang di lakukan tersebut.
Bicara sibuk, setiap hari pasti sibuk, karena pasti ada saja kegiatan dan pekerjaan yang kita lakukan.
Sibuk dalam bekerja bisa kita kelolah dengan mengutamakan apa yang menjadi proritas, baik itu kegiatan pribadi, tugas kantor, dan tugas atau kegiatan-kegiatan lainnya.
Mengelolah kesibukan ada hubungan dengan orang lain artinya sibuk bukan berarti tidak saling berkomunikasi dengan orang lain atau orang-orang yang berada di sekitar lingkungan baik tempat tinggal, di pekerjaan atau lainnya.
"Kutipan Les Geblin" mengemukakan bahwa 90 % kegagalan manusia tidak bisa menjalinkan hubungan baik antar sesama manusia.artinya manusia harus tetap salaing berkomunikasi dengan manusia lainnya.
Hubungan antara sesama manusia sering kita lupakan karena tidak ada waktu atau sibuk dengan kegiatan masing-masing, padahal semua kegiatan bisa kita lakukan dengan kesibukan tersebut.contoh kecil, Telpon tidak di angkat atau tidak nelpon balik, Wa masuk hanya di baca saja lama untuk merespon balasan Wa tersebut.
Sebagai gambaran saja, sesibuk apapun bisa kita atur selama 24 Jam kita menjalankan aktifitas atau pekerjaan seperti, waktunya sholat ya sholat, waktunya makan ya makan, waktunya kerja ya kerja, waktunya bersama keluarga yang tetap di utamakan atau waktu-waktunya yang lain juga.
Waktu yang sangat bermanfaat adalah apabila semua bisa kita kerjakan dengan berbagai macam kesibukan dengan mengutamakan segala proritas.
Bagaimana kita, untuk menentukan proritas atau yang di utamakan dalam kegiatan apapun, mari kita simak teori Stephen R. Covey di dalam "Jendela Johari" serta kita terjemahkan dengan mengasumsikan dalam berbagai pekerjaan :