Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nikmati Wisata Religi di Tengah Transisi Virus Corona

8 November 2020   19:59 Diperbarui: 8 November 2020   21:04 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Noto Susanto,S.E,M.M,CSTMI,CPHCM.

Dalam situasi transisi pendemi Covid-19, objek wisata di sekitar Jabodetabek belum semua di buka untuk umum, walaupun demikian dalam kondisi di buka pun  terjadi pembatasan khusus dengan  mengikuti aturan protokol kesehatan.

Virus Corona seakan-akan membuat manusia tak berdaya terutama yang hidup di muka bumi ini, hal demikian tidak hanya di Indonesia saja yang merasakannya dunia pun ikut memperhatikan juga khususnya dalam penanganan Corona virus tersebut.

Tak berdaya yang dimaksud adalah seperti "Burung di dalam sangkar" Kegiatan di rumah saja membatasi di luar rumah serta kontak jarak dekat dengan banyak orang atau menghindari kerumunan. Hal ini tentu membuat masyarakat merasa seperti yang di sebutkan di atas.

Walaupun demikian masyarakat Indonesia yang merasa  belum bebas sepenuhnya kebetulan bertepatan dengan kondisi massa transisi pembatasan sosial berskala besar khususnya di ibu kota DKI Jakarta sekitar.

Dalam kondisi Pembatasan Sosial Berskala besar (PSBB) transisi, Objek wisata masih di rindukan masyarakat Indonesia terkhusus untuk lokasi Jabodetabek sekitar. 

Nah kebetulan hari ini, saya bersama keluarga dari kampung (Bapak mertua,paman, istri, dan anak) berkunjung di objek wisata Masjid kubah emas yang berada di kecamatan limo kota Depok.

Masjid kubah emas atau masjid Dian Al mahri pendiri sekaligus pemilik masjid ini bernama Dian Djuriah Rais binti Muhammad Rais atau yang dikenal sebagai Dian Al Mahri dan masjid ini pun menjadi ikon di kota Depok tersebut.

Objek wisata ini pun, menjadi idola masyarakat Indonesia tidak hanya masyarakat sekitar Jabodetabek saja yang berkunjung namun masyarakat luar Jabodetabek pun banyak yang mengunjungi Masjid kubah emas tersebut.

karena situasi transisi pendemi covid- 19 belum berakhir pengunjung masjid kubah emas terjadi penurunan sangat signifikan yang biasanya Sabtu dan minggu sekitar 1000 pengunjung perharinya, namun kenyataan saat ini sekitar 500 orang yang datang berkunjung di Masjid kubah emas tersebut.

Pengunjung tetap mengikuti aturan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, menggunakan masker dan menghindar kerumunan karena Masjid kubah emas sangat ketat agar pengunjung tetap mentaati aturan protokol kesehatan tersebut.

Dari Kunjungan objek wisata Masjid kubah emas, ada beberapa pengalaman yang dapat kami bagikan kepada para pembaca :

1.Kerberkahan

Berkah di dapatkan dengan melaksanakan 

Sholat Dhuha di Masjid kubah mas tersebut.

2.Kebahagian

Dapat di rasakan ketika melihat keluarga bisa tertawa sembari canda gurau dan terlihat juga saat mau berphoto sebagai kenangan-kenangan.

3.Kebanggan

Sangat di rasakan bisa berkunjung ke masjid kubah emas baik kami sebagai anak, cucu, bapak mertua,dan paman dari kampung.

4.Keindahan

Dapat di nikmati juga dengan melihat pemandangan yang berada di masjid kubah emas.

5.Kebersamaan

Dinikmati juga saat bercerita dalam mobil, melihat situasi di perjalanan ibukota jakarta dan makan bersama.

6.Besyukur

Nikamti rasa syukur bersama keluarga masih diberikan kesehatan terutama dalam menjalankan kehidupan sehari-hari

7.Kesedian

Selain rasa senang diatas, kami bisa berbagi cerita juga bahwa niat yang baik untuk bapak mertua dan paman ingin melaksanakan sholat Dzuhur di masjid Istiqlal di Jakarta, namun saat ini masih belum di buka untuk umum.kemudian kami bersama keluarga yang lain akhirnya bersama-sama berphoto di depan pagar Monas.

dok. pribadi
dok. pribadi

Demikian tulisan ini semoga bermanfaat baik bagi penulis ataupun bagi pembaca.Terima kasih.

Salam Perubahan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun