Mohon tunggu...
noticia id
noticia id Mohon Tunggu... Lainnya - Noticia.id

Akun ini dikelola oleh Kelompok 3 (noticia.id) Dengan anggota: Azziza Ratri Pradina, Amelia Septiani, Doni Ariandi , Naura Khalisha R, dan Bagus Setiawan M noticia.idd@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Review Buku "Participatory Journalism Guarding Open Gates at Online Newspapers"

16 Oktober 2020   18:55 Diperbarui: 16 Oktober 2020   19:03 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Participatory Journalism Guarding Open Gates at Online Newspapers dapat dikatakan sebagai kitab jurnalisme modern. Saat kita membahas jurnalisme ayng terpikir dalam benak kita adalah sebuah pekerjaan mencari berita yang terkesan kaku dan formal. Namun di era seperti saat ini jurnalisme tak lagi dikenal sebagai kegiatan yang kaku. Buku inilah akan mengenalkan pada kita tentang jurnalisme partisispatif yang merupakan sebuah revolusi dalam dunia jurnalisme modern.

Pada review kali ini kami tidak akan membedah isi buku secara keseluruhan, tapi kami hanya akan membahas dua capter yaitu capter satu dan capter empat. Kami memilih dua capter ini karena capter pertama berisi pengenalan tentang dunia jurnalisme saat ini yang sudah semakin kolaboratif. Lalu capter empat akan membawa kita ke ruang redaksi dimana kita bias mengetahui motivasi junalis dan juga bagaimana organisasinya.

Chapter 1 Pengantar : Berbagi Jalan

Capter 1 ini akan berfokus pada pengenalan kepada kita tentang dunia jurnalisme yang sudah berkembang menjadi jurnalisme partisipatif. di capter ini kita akan mengerti bahwa jurnalis bukan lagi suatu pekerjaan yang kaku melainkan sudah mulai menjadi pekerjaan yang lebih flexible.  

Kata jurnalisme sendiri berasal dari kata Latin diurnalis, yang berarti "setiap hari". Lalu diartikan sebagai catatan transaksi harian, atau juga digunakan untuk menggambarkan pekerjaan atau perjalanan sehari-hari. Untuk menjadi sebuah produk jurnalistik, sebuah catatan keseharian harus memiliki nilai berita atau informasi yang cukup untuk dikonsumsi masyarakat.

Awalnya pekerjaan seperti ini hanya dapat dilakukan oleh jurnalis professional, karena memerlukan keterampilan alat dan media yang mendukung. Namun dengan berekembangnya teknologi terutama internet membuat hampir semua orang mampu melakukan pekerjaan jurnalisme. Hal ini lah yang disebut jurnalisme partisipatif.

Jika dulu hasil karya jurnalisme hanya disebarkan melalui media arus utama seperti, Televisi, radio, maupun surat kabar. Saat ini semua orang mampu mengunggah sejumlah informasi yang dibutuhkan masyarakat seperti kecelakaan, bencana atau sejenisnya melalui internet, dengan media social ataupun blog pribadi mereka.

Tentu dengan adanya fenomena ini media arus utama tidak tinggal diam. Mereka juga meluncurkan apa yang biasa kita kenal dengan website surat kabar. Seperti namanya website ini berisi tentang surat kabar yang diunggah ke internet. Dengan terciptanya surat kabar online menjadi angina segar bagi dunia jurnalisme. Meskipun pendapatan dari berita online tidak berkembang pesat, namun penggunaannya meningkat. Surat kabar online nasional mampu mendatangkan puluhan juta pembaca setiap bulannya.

Mengapa harus terfokus pada surat kabar dalam mengimbangi perkembangan zaman? Tentu pertanyaan ini ada di benak kita semua. Setidaknya ada tiga alasan kuat mengapa surat kabar online ini penting. Pertama surat kabar memiliki nilai historis yang tinggi karena merupakan salah satu produk jurnalisme tertua yang mampu dari berbagai perubahan zaman. Kedua surat kabar memiliki otoritas sebagai penyedia layanan berita terekam. Yang berarti berita yang dimuat di surat kabar tidka akan hilang begitu saja. Dan surat kabar adalah yang pertama berinovasi dalam mengimbangi perubahan teknologi berupa internet.

Selanjutkan akan muncul pertanyaan lagi dalam benak kita, dimanakah peran jurnalisme partisipatif jika jurnalisme professional sudah menggunakan surat kabar online? Memang hal ini seperti mnegecilkan peran jurnalisme partisipatif. namun dengan berkembangnya zaman dimana semuanya serba cepat termasuk arus informasi sehingga jika hanya jurnalis professional yang mengisi peran untuk menyampaikan informasi pada masyarakat tentu tidak akan cukup. Disinilah peran jurnalisme partisipatif ini. Mereka adalah orang yang independen dan bisa mendapat informasi dimanapun dan menyebarkannya saat itu juga. Sehingga media arus utama pun mengambil keuntungan ini dengan menyediakan forum bagi jurnalisme partisipiatif untuk menyebarkan informasinya.

Nah penjelasan diatas merupakan informasi penting yang dapat kita temui pada capter 1. Bagaimana? Sudah mulai tertarik dengan dunia jurnalistik yang katanya "Kaku" itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun