Siapa yang tidak tahu Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto? Atau yang biasa kita dikenal dengan HOS Tjokroaminoto. Beliau bapak yang menjadi Pelopor atau pemimpin Organisasi tertua atau yang juga bisa disebut Organisasi Serikat Islam (SI).
Tahukah kalian bahwa Serikat Islam sempat menjadi salah satu organisasi massa terbesar dalam sejarah pergerakan nasional di bawah kendali HOS Cokroaminoto.
Sehingga, beliau merupakan salah satu tokoh pergerakan nasional yang berpengaruh bagi perjuangan kesejahteraansosial dan juga pastinya memberikan pengaruh dalam dinamika seputar polotik di Indonesia terutama pada saat sebelum masa pra-proklamasi Republik Indonesia.
Dalam bidang dunia dinamika politik beliau menyumbangkan ide bentuk pemikiran politik yang dapat memberikan pengaruh pada proses terbentuknya ketatanegaraan Indonesia, hal tersebut berupa melahirkan berbagai ideologi yang bermacam-macam.
HOS Tjokroaminoto juga tercatat kerap memberikan asupan kritik terhadap pemerintahan Hindia Belanda. Ada beberapa kutipan dari HOS Tjokroaminoto yang terkenal antara lain yaitu, “Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat.”.
Bahkan Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno pernah menggaung-gaungkan apa yang pernah dikatakan beliau, HOS Tjokroaminoto merupakan Guru Besar Ir. Soekarno dan Tokoh besar yang lainnya, yaitu “ Pemimpin yang Hebat Menulis Seperti Jurnalis, Berbicara seperti Orator”. Seringnya Ir. Soekarno menggaung-gaungkan kalimat tersebut dengan keras dan lantang menjadi alas an Ir.Soekarno begitu memegang teguh apa yang pernah dikatakan oleh beliau, HOS Tjokroaminoto.
Tak terhingga jasa beliau HOS Tjokroaminoto dalam membangun berbagai ide ideologi bagi Bangsa Negara Indonesia. Dalam hal tersebut kita seorang mahasiswa dituntut untuk menghindari paham liberal yang jauh dari nilai-nilai luhur Pendidikan di Indonesia dan apalagi juka hal tersebut bertolak belakang syariat Islam, maka dari itu pengetahuan kognitif mengenai kebudayaan menjadi sangat penting dikarenakan pasti akan melalui Pendidikan dan kebudayaan dapat tercipta korelasi antara jiwa, masyarakat dan Tuhan Semesta Alam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H