Indonesia dan Korea Selatan sama-sama merupakan negara Otoriter Birokratis. Dimana kekuasan dan partisipasi dalam pembuatan keputusan didominasi oleh pegawai negeri, khususnya perwira militer dan birokrat tinggi termasuk didalamnya kaum teknokrat sipil. Jika dilihat dari sejarahnya, Indonesia dan Korea Selatan merupakan negara yang sama-sama merdeka dari jajahan Jepang pada tahun 1945. Maka dengan demikian nasib yang diperoleh pun sama diantara keduanya.
Korea Selatan pernah menjadi negara miskin sama seperti Indonesia. bedanya, Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam sedangkan Korea Selatan adalah negara yang minim akan sumber daya alam. Untuk mengatasi hal tersebut, Korea Selatan mulai memfokuskan diri untuk menjadi negara industri sehingga hal ini menjadi nilai plus dari negara tersebut. Korea Selatan juga memanfaatkan bonus demografi dengan mengembangkan pembangunan SDM. Tidak hanya itu, Korea Selatan berani mempercepat transformasi pembangunan. Yang dibangunkan rakyat supaya percaya diri, masyarakat deda dibangunkan infastruktur, plesterisasi dan sebagainya.
Korea Selatan disebut dengan negara yang memiliki ekonomi mapan, teknologi yang canggih dan perusahaan yang terkenal di berbagai manca negara. Hal ini menjadikan korea selatan dijuluki dengan Macan Asia. Disisi lain, korea Selatan yang merupakan negara dengan sumber daya alam yang minim, mereka menjadikan hal tersebut sebagai sebuah motivasi. Masyarakat korea selatan mengutamakan untuk mencintai produk dalam negeri. Dalam hal ini kemudian mereka mengembangkan strategi ekspor. Berbeda dengan Indonesia, mereka lebih mendahulukan strategi impor. Bahkan dapat dikatakan bahwa masyarakat Indonesia lebih mencintai produk-produk asing. Hal ini lah yang menjadikan Indonesia tertinggal jauh dari Korea Selatan.
Nah teman-teman untuk itu marilah mulai sekarang kita lebih mencintai negara kita ini, yaitu dengan menghargai produk dalam negeri. Kita tahu bahwa terkadang barang-barang yang kita butuhkan tidak ada di Indonesia akan tetapi cobalah jangan sering-sering membeli barang asing.Â
