Mendadak Leopard. Itulah yang terjadi pada mantan Presiden Habibie. Sebagai Tuan Rumah membicarakan capres muda, tiba-tiba dalam pidatonya Habibie keluar jalur membicarakan Leopard.
"Untuk apa impor tank Leopard? Itu kan digunakan di negara padang pasir, bukan negara maritim seperti Indonesia. Pakai dong otaknya," kritik Habibie dalam pidatonya dalam acara Uji Publik Capres 2014: Mencari Pemimpin Muda Berkualitas di sebuah hotel berbintang kawasan Thamrin, Jakarta, 26 Maret 2014 di Hotel Pacific Place.
Dalam membicarakan capres muda, di dalam agenda Habibie Center tersebut, kiranya akan menghadirkan Jokowi, yang merupakan capres PDI Perjuangan. Namun setelah acara dimulai hanya hadir capres-capres dari konvensi Partai Demokrat, tidak ada yang dari capres lainnya.
Mendadak Leopard. Itulah yang bisa saya katakan. Saya ikut dan ada saat acara tersebut berlangsung, dengan kata-kata menyindir TNI, Habibie melontarkan bahwa Leopard sangat tidak cocok dengan kondisi medan di Indonesia. Apakah demikian?
Habibie, yang pernah belajar dan menuntut kesuksesan dari Jerman tersebut menuding bahwa Leopard merupakan Main Battle Tank (MBT) dengan berat 60 ton, yang tidak cocok dengan wilayah Indonesia yang merupakan wilayah maritim, dan lahannya bukan padang pasir.
Kritik dari Habibie tersebut tidak melihat dari strategi perang, dan pertahanan yang mumpuni. Mengapa? Dalam teori yang Sun Tzu jelaslah bahwa jika ingin damai suatu negara harus siap berperang dan siap berdamai. Dengan kekuatan senjata dan alutsista tentunya akan semakin memantapkan dan meyakinkan sistem pertahanan dalam negeri.
Apa yang disindir Habibie menurut saya sangat tidak beralasan. Bila kita melihat video di Youtube tentang keunggulan Tank Leopard, yang memiliki kekuatan dan senjata canggih, tentunya akan semakin memperkuat keyakinan kita akan tank nomor wahid di dunia ini.
Tentu saja, dengan memiliki Tank Leopard akan meyakinkan kita tentang sistem pertahanan yang harus dibangun dengan strategi yang benar, dan menguatkan senjata tempur yang menjadi senjata pemukul.
Leopard, yang memiliki kemampuan berjalan di sungai dan daerah bergambut, dan itu tidak ada masalah dalam wilayah Indonesia. Dan tentunya apa yang dikatakan Habibie tidak melihat realitas yang ada bahwa Leopard itu dalam digunakan untuk lokasi ataupun wilayah manapun.
Seharusnya mantan negarawan harus berpikir positif, bukan menuduh dan menuding sistem alutsista yang diterapkan itu dengan tudingan macam-macam, termasuk menuding dengan skenario otak dagang. Menurut saya tidaklah tepat apa yang dituduhkan mantan presiden yang pernah menjabat, namun Timor Timur lepas dari pangkuan Indonesia itu.
Pembelian Leopard tersebut harusnya kita terus dukung, demi Indonesia yang berdaulat, dan memiliki alutsista tempur yang mampu menjaga NKRI dan memiliki kewibawaan negara di dunia internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H