Berawal dari rencana aku dan para sahabatku. Kami ingin pergi ke pantai untuk menyambut tahun baru. Kami ingin pergi ke paloh tepatnya dipantainya. Waktu itu rencana aku dan sahabatku belum ku utarakan kepada pacarku. Pada akhirnya pacarku membicarakan bahwa ia ingin pergi ke gunung bawang yang berada di bengkayang. Apapun terjadi dia ingin sekali ke gunung bawang sebab dia ingin refreshing. Pada saat itu pun aku mengutarakan rencana ku juga yang ingin ke pantai. Pacarku masih saja lebih mau ke gunung bawang dari pada ke pantai. Dia bilang lebih baik kita ke gunung bawang dulu setelah itu singgah ke pantai. Tetapi disaat itu aku sangat-sangat merasa ragu karena akan banyak menyita banyak waktu. Tapi dalam diamku aku berpikir bahwa pasti banyak menyita waktu ku jika seperti itu. Akhirnya pembicaraan pun selesai.
Keesokan harinya, saat di kampus dosenku memberikan tugas sangat banyak sekali. Dan pada tanggal 30-31 Desember masih saja masuk kuliah bahkan pada tanggal 30 Desember ada presentasi tentang makalah K3 yang sangat-sangat sanyang untuk dilewatkan dan ada juga ujian pada mata kuliah PKIP. Semua itu yang buat diriku yankin bahwa aku harus mengambil keputusan untuk tidak pergi ke gunung ataupun ke pantai.
Teman-temanku bertanya kepadaku apakah aku jadi pergi ke pantai atau tidak. Dan aku menjawab tidak sebab aku lebih mengutamakan kuliahku dari pada yang lainnya. Aku pikir ingin ke pantai bisa kapan saja tetapi jika kuliah dan tugas-tugas itu tidak bisa kapan saja kita mau. Mendengar aku tidak pergi kemana-mana para sahabatku pun menjadi ragu juga terutama asri, sahabatku yang selalu berpendapat sama denganku. Sedangkan kak fika, sahabatku yang masih ingin sekali ke pantai untuk meyambut tahun baru 2014. Tetapi keputusanku sudah bulat, aku lebih mementingkan kuliahku daripada kesenanganku. Kuliahku adalah penentu masa depan ku kelak.
***
Hari berganti, aku mengajak temanku untuk cepat-cepat menyelesaikan makalah K3 agar mereka tenang saat ingin berlibur, mereka pun juga bersemangat mengerjakannya. Setelah pulang kuliah aku mengajak teman sekelompokku mengerjakan tugas tersebut. Tetapi hanya bisa menyelesaikan sedikit saja. Asri mengajakku ke kostnya. Jika di kost dia bisa berpikir katanya. Tetapi aku pulang ke rumah dan makan terlebih dahulu. Mereka pun pergi membeli CD untuk kakak ipar asri.
***
Sesampainya di kost, aku melihat para sahabatku menonton film seperti biasa yang kami lakukan. Disitu aku berpikir pasti tugas tidak akan dikerjakan sebab jika sudah dimulai menonton kami bertiga pasti menonton sampai hampir maghrib. Dan tebakanku sangat tepat. Tetapi aku menyuruh asri untuk membantuku mengerjakan makalah tersebut.
***
Ternyata tanggal 25-26 Desember kami libur dan pas hari rabu dan kamis. Kami kuliah hanya sampai hari kamis jadi dari hari rabu sampai minggu kami free. Asri pun memutuskan untuk pulang kampung. Untungnya pun aku sudah meng-copykan makalah yang mau dikerjakan. Kami berdua yang mengerjakan makalah tersebut. Biarpun asri kekampung tetapi kami saling memberitahu masalah makalah kami.
***
Pada malamnya aku dan pacarku sms. Pacarku mengajakku pergi ke pantai pada tanggal 25 Desember. Pertama aku menolaknya tetapi pada akhirnya aku yang mengajakknya kembali. Tetapi malam sebelum tanggal 25 Desember, aku lagi yang membatalkan ke pantai sebab aku berpikir aku tidak ada uang untuk pergi ke sana. Memang ada pacarku tetapi setidaknya ada uang yang ku pegang untuk pergi kemana-mana. Aku menyadari aku plinplan dalam mengambil keputusan tetapi sudahlah itu yang lebih baik. Untuk yang kedua kalinya aku tidak jadi pergi ke pantai. Ada rasa kesal kepada diri sendiri tetapi apa yang mau dikata nasi sudah menjadi bubur.
***
Pagi tanggal 26 Desember aku teringat akan tugasku. Setelah mandi aku langsung mengerjakan tugasku. Dengan waktu kurang lebih satu setengah jam aku menyelesaikan tugas tersebut. Setelah itu aku mengerjakan tugas yang lainnya. Tiba-tiba HP ku bergetar, ternyata pacarku SMS. Dia mau kerumahku. Aku menunggunya di ruang tamu sambil mengerjakan tugas-tugas ku.
Tak lama aku menunggu, pacarku datang. Sebelumnya kami memang berjanji ingin menonton bersama. Dan aku meminta film ke dia. Tak lama dia datang tugasku pun selesai. Aku langsung mengajak dia nonton film sambil meng-copy film. Tak lama kami menonton pacarku mengajakku membeli cemilan. Kami pergi ke mini market sebentar, setelah itu langsung pulang dan menonton lagi. Saat kami menonton aku ada bertanya kepadanya tanggal berapa dia pergi ke gunung bawang? Dia menjawab tanggal 28 Desember. Disela-sela pembicaraan kami, HP pacarku berdering. Ternyata temannya menelpon dan mengajaknya ngumpul ke suatu tempat. Tak lama temannya menelponnya dia pun langsung ijin ingin pergi untuk menemui temannya. Dengan rasa terpaksa aku membolehkannya pulang. Sebelum dia pulang aku menyuruhnya datang ke rumah besok. Sebab aku pikir besok hari terakhir kami bertemu dan lepas dari tahun baru, barulah kami bertemu lagi. Dan dia menjawab ia.
***
Pagi yang cerah menurutku hari ini. Bangun tidur aku langsung SMS pacarku. Menyapa selamat pagi dan membangunkannya. Tetapi seperti biasa tak ada satu SMS pun dibalas oleh pacarku.
Siang pun tiba, aku SMS pacarku untuk mengingatkannya agar datang kerumahku. Tetapi tak ada satu SMSku dibalas. Aku pikir mungkin dia sibuk, tidak ada pulsa dan lain-lain. Tiba-tiba Hpku bergetar tetapi isi dari SMS itu sangat-sangat mengecewakan bagiku. Aku terkejut membaca smsnya. Dia bilang dia ingin pergi hari ini dan siang ini juga. Tiba-tiba air mataku pun menetes dipipiku. Entah mengapa aku begitu cengeng, hal seperti itu pun ditangisi tetapi aku menangis karena aku kecewa dengan janji yang diberikan pacarku kepadaku. Aku kesal kenapa dia tidak bilang kepadaku bahwa dia pergi tanggal 27 Desember. Disitulah perasaanku aku sangat-sangat membenci pacarku sendiri. Dia selalu tak mengerti peasaanku seperti apa.
Aku hanya ingin bersamanya sebelum dia pergi. Apakah aku salah, aku berpikir seperti itu? Aku merasa dia tidak adil. Kenapa dia tidak memberitahu kepadaku? Setelah dia SMS bahwa dia ingin pergi hari ini. Aku langsung SMS apa yang kurasakan. Tetapi dia malah menyalahkan aku, aku yang memiliki inisiatif untuk menemuinya. Bagaimana bisa aku menemuinya sedangkan aku tau saja baru tadi pagi. Disaat itulah aku sangat-sangat kesal dan tidak akan pernah mempercayainya dengan sepenuhnya lagi. Sudah cukup untuk memberi kepercayaan yang tidak dijaga.
***
Hari-hari berlalu aku pun masih mengingat kata-kata yang diucapi oleh pacarku. Sakit rasanya hatiku terhadap pacarku seperti itu. Aku tak menyangka dia bisa seperti itu terhadapku. Terlalu sakit untuk memaafkan dia sepenuh hati. Tetapi aku mencoba melupakan semua tentangnya. Aku tak ingin larut dalam rasa sakit hati ku sendiri. Dia tak memikirkan perasaanku dan bersenang-senang disana sedangkan aku disini memikirkan sikap dia. Untuk apa aku seperti itu.
Aku merasa aku harus mencari hiburan untuk diriku. Aku berjalan tak ada tujuan. Saat dijalan beberapa kali aku hampir saja di tabrak oleh mobil dan motor. Aku seperti orang yang tak memiliki arah hidup lagi. Tetapi aku cepat berpikir tak mesti seperti ini sebenarnya aku. Terlalu lebay jika aku banyak sedih terhadap sikap orang yang tak mengerti hati dan perasaan.
***
Tanggal 30 Desember, hari senin dan hari presentasi K3. Aku sangat bersemangat untuk presentasi. Sebab aku mengorbankan semuanya demi tugas ini. Aku yakin aku bisa. Aku mengajak teman-teman sekelompok ku maju. Pada akhirnya makalah kami hampir sempurna. Biarpun hampir sempurna tetapi aku agak lega karna aku sudah presentasi. Hanya membenahi sedikit-sedikit yang belum sempurna.
Pada hari ini pun, saat kami pulang kekost asri. Para sahabatku bimbang apakah mereka ingin pergi merayakan tahun baru di pantai atau tidak. Mereka masih mengajakku untuk pergi dan mencarikan tumpangan untukku agar bisa pergi kepantai. Tapi aku sudah memutuskan tidak akan pergi. Mereka kecewa, aku tau jika aku memutuskan keputusan seperti itu mereka pasti kecewa tetapi mau bagaimana lagi. Aku sudah terlanjur sakit hati jika mengingat menyambut tahun baru.
***
Tanggal 31 Desember, hari terakhir untuk tahun 2013. Hpku bergetar dan ternyata asri SMS aku. Ternyata mereka masuk kuliah dan tidak jadi pergi ke pantai. Aku merasa kami memang tidak bisa dipisahkan. Jika satu orang tidak pergi maka semua tidak pergi.
Pulang kuliah kami jalan-jalan dari aku menemani mereka makan sampai mencari baju. Sampai di kost kami tepar dan kami terbaring di tempat tidur yang hanya untuk satu orang. Tapi beginilah kami, sama-sama ingin ke tempat tidur jadi dimuat-muatin aja biar bisa muat bertiga. Tak lama kami terbaring, tiba-tiba kak fika mengajak foto. Dengan senangnya kami bergaya. Aku senang jika didekat para sahabatku. Aku rasa beban yang ada dihidupku hilang dengan begitu saja jika aku didekat mereka. Aku sangat sayang dengan sahabatku.
Tak terasa waktu terasa cepat. Sampai hampir mau maghrib kami bersenang-senang. Akhirnya asri dan kak fika mandi. Selesai asri mandi, kak fika pun mandi. Dan tiba-tiba kepalaku pun pusing sekali. Aku berkemas dan pulang. Dijalan aku banyak sekali berpikir tentang malam ini. Apa yang mestiku lakukan dengan kondisi kepala ku yang sangat pusing. Tetapi tidak terlalu kupikirkan benar hal itu. Yang kupikirkan bagaimana agar kepalaku tidak pusing.
Sesampai dirumah bibi ku, aku makan dan pulang. Aku sudah tidak tahan dengan kepalaku yang sangat pusing. Sesampai dirumah aku langsung kekamarku dan mengganti baju. Setelah itu aku berbaring. Dan merasakan pusingnya kepalaku ini. Aku memberi kepalaku minyak telon dan berharap agar kepalaku sembuh. Aku mencoba membuang masalah yang ada dipikiranku dan mencoba untuk memejamkan mataku. Aku berharap aku bisa tidur dengan pulas dan bangun di pagi hari dengan pikiran yang tenang.
***
Aku terbangun dan terkejut karna bunyi lagu-lagu tetanggaku dan kakak ku yang nyaring. Berharap tidak terbangun pada malam hari tetapi terbangun juga akhirnya. Aku melihat jam di Hpku ternyata masih jam 11 lewat. Aku mencoba memejamkan mata ku dan ingin tidur tetapi tidak bisa. Aku mencoba memainkan game di Hpku dan mencari kegiatan agar tidak teringat bahwa malam ini malam menyambut tahun baru.
Tetapi tak bisa aku pungkiri, pikiran ini seperti menghantuiku. Selalu datang tiba-tiba dan membuat aku kesal terhadap malam ini. Disaat orang-orang bersenang-senang aku hanya bisa terbaring di kamar sendiri. Orang-orang dirumahku pun pergi merayakan tahun baru. Tapi ya sudahlah memang ini yang aku inginkan, jalani saja dikamar menyendiri. Tak lama aku menunggu jam, Hpku pun bergetar itu tandanya sudah berganti tahun. Aku tidak menyangka di akhir tahun 2013 dan awal 2014 ini aku seperti ini. Menyendiri dikamar dan tidak ada yang aku lakukan selain berbaring.
Sebenarnya aku berharap aku ingin seperti menyambut tahun 2013, aku bersama pacarku. Tetapi itu tidak mungkin dan hanya harapan yang tak nyata. Sebenarnya pada awal tahun 2014 ini aku ingin lebih baik lagi dari tahun 2013. Tapi ternyata lebih menyedihkan dari pada 2013. Awalnya saja seperti ini bagaimana pertengahan dan akhirnya? Tak bisa aku bayangkan. Tapi aku harap tak ada lagi sakit hati yang kurasakan. Aku akan menjadi orang tidak perduli kepada orang yang tidak menghargaiku dan menghilangkan rasa kepercayaanku. Aku akan tegas terhadap siapa pun orangnya.
Ya ALLAH ini doaku. Aku ingin keberuntunganku ada pada tahun 2014. Aku harap aku selalu bahagia pada ditahun ini. Aku harap apa yang aku inginkan akan terkabul. AMIN
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H