Mohon tunggu...
norma tsulasa ismailia
norma tsulasa ismailia Mohon Tunggu... -

Lahir diwonosobo jateng tanggal 9 bulan 3 tahun 1968, dinas di SMAN 3 Slawi, alumni SDN 33 Tegal, SMPN 3 Tegal. Punya anak 3 dst.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagai Telur di Ujung Tanduk

25 September 2013   12:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:25 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

" Apapun yang kamu terima dan alami saat ini adalah hal terbaik yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita sebagai makhluknya. Jadi sebagai manusia kita harus berusaha untuk tidak berkeluh kesah dengan nasib yang kita alami. Maka bersyukurlah selalu kepada Allah SWT agar kita hidup selalu tenang, damai dan sejahtera meskipun dalam kondisi serba pas pasan atau bahkan kekurangan."

" Terkadang suatu peristiwa yang kita alami menurut kita tidak baik, jelek dan tidak menyenangkan dsb, tetapi menurut Allah justru sebaliknya hal itu yang terbaik, Terkadang pula menurut kita suatu peristiwa itu adalah yang terbaik, tapi ternyata menurut Allah justru tidak baik, sehingga keinginan kita tidak dikabulkan. Jadi tawakal dan pasrahlah pada putusan yang diberikan oleh Allah SWT pada kita. Intinya kita harus berusaha selalu berprasangka baik dengan "Taqdir" yang kita terima dari Allah SWT." OK!

" Barangsiapa yang mau menolong agama Allah SWT pasti Allah SWT akan menolong kita ( Q.S. Muhammad (47 ): 7 ). Tentu Allah SWT tidak butuh pertolongan kita, yang dimaksudkan disini adalah kita selalu berusaha untuk menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangannya, dan kita selalu berusaha untuk selalu mengingat Allah SWT, untuk selalu dekat kepada-Nya agar kita selalu dijaga dan dilindungi oleh Allah SWT."

" Ingat pepatah, dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung" artinya sebagai makhluk sosial kita harus selalu berusaha untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana kita tinggal/ berada, ya tentu tanpa harus mengorbankan aqidah yang kita miliki."

Oke, empat  hal diatas yang selalu saya pegang dan yakini dalam menjalani kehidupan ini. Saya coba menceritakan perjalanan hidup saya dari mulai saya menapaki masa kuliah hingga bertugas menjadi guru di perantauan hingga kini tinggal di Tegal. .. tapi nanti karena saya harus mengajar dulu di kelas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun