Mohon tunggu...
Norman Yudha Setiawan
Norman Yudha Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Bukan sastrawan.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Sastra Itu Mewah

26 Januari 2016   00:32 Diperbarui: 26 Januari 2016   00:42 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sekali lagi, saya mengingatkan bahwa jangan sampai rekan-rekan sekalian menjadikan sastra sebagai barang murah. Karena dengan begitu, Anda sendiri yang secara langsung dan secara sadar, telah menurunkan derajat diri Anda menjadi seorang yang pembual, pemikir yang penuh kepura-puraan, penikmat seni karbitan, serta penyair di kamar sendiri. Tidak bermoral sudah barang tentu melekat dengan sendirinya. Walaupun begitu, saya juga tidak menyalahkan kalian secara penuh, karena memang, kemampuan untuk menghayati seni, berbeda antara satu orang dengan yang lain. Ibarat humor, selalu saja ada yang memiliki selera humor rendah.

Tulisan ini saya buat bukan untuk menggurui, bukan juga sebuah jalan menuju perbaikan seni, karena saya paham bahwa saya masih banyak kekurangan. Tidak menutup kemungkinan juga bahwa tulisan saya ini akan mendapatkan banyak bantahan. Namun, tanpa juga mengerdilkan semua orang yang sedang berusaha mencari jati diri seni serta berusaha untuk memahaminya, saya hanya ingin mengingatkan bahwa ada batas-batas antara realita dengan idea. Ada sesuatu yang tidak bisa dengan mudah ditemukan dan dijadikan sebagai karya yang secara otomatis disebut sastra. Sastra harus sebagai benar-benar sastra. Karena sastra itu mewah.

Salam sastra,

Norman Yudha Setiawan.

 

[1] http://print.kompas.com/baca/2015/04/12/Menu-Sastra-Serba-Instan
[2] Arthur Schopenhauers Werke in funf Banden. Disunting oleh Ludger Lutkehaus berdasarkan Ausgaben letzter Hand, jilid I, Zurich 1988, hlm. 252.
[3] Karl Rosenkranz, Asthetik des HaBlichen, disunting dan dengan kata penutup oleh Dieter Kliche, Leipzig 1990, hlm. 9.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun