Dia menilai, tidak ada cara-cara biasa yang bisa menyelesaikan persoalan minimnya ruang terbuka hijau di Jakarta. "Masalah yang tidak biasa, harus didekati dengan cara-cara yang tidak biasa. Orang bilang, subway itu mahal. Namun, lama-lama orang membutuhkannya kan? Biasanya, orang memang baru bisa berpikir jernih kalau sudah krisis," tuturnya.
Cara lainnya, mungkin Pemprov Jakarta bisa mewajibkan para pengembang untuk ikut menambah RTH. Pengembang dipaksa mau "mengorbankan" atap produk propertinya untuk disulap menjadi taman. Menanam pohon, bukan sekadar bunga atau tumbuhan menjalar di atas gedung-gedung bertingkat, merupakan solusi murah untuk membantu mengurangi polusi di Ibu Kota ini.
Dan yang lebih penting lagi, Pemprov Jakarta harus meninggalkan cara-cara konvensional dengan melakukan tindakan penggusuran yang dilakukan atas nama RTH karena itu bukan lagi solusi paling mudah dan murah. Hal itu belakangan hanya untuk kepentingan pengembang atau konglomerat yang mengatur Jakarta dengan uangnya yang tidak berseri.
Ini moment bagi bagi Anies-Sandi untuk mulai menambah RTH di Ibu Kota Jakarta sedikit demi sedikit. Ingat RTH adalah paru-paru kota, tempat semua warga berinteraksi dan membangun kebersamaan.