Jika ditanya, hampir bahkan semua orang ingin sukses. Namun terkadang keinginan orang untuk sukses tidak dibarengi dengan usaha untuk mencapainya. Sebenarnya sukses itu sesuatu yang relative, ukuran sukses setiap orang itu dapat dikatakan berbeda-beda. Misalnya tukang becak bisa dikatakan sukses ketika mendapatkan penumpang banyak. Jadi behati-hatilah dengan kata sukses. Sukses tidaknya seseorang itu tidak lepas dari proses dan cara untuk meraihnya. Sebenarnya hal yang penting dalam meraih keinginan adalah prosesnya, ketika proses yang dilakukan sudah benar dan tepat maka hasilnya juga akan mengikuti. Sangat berbeda apabila Cuma memikirkan hasilnya saja tanpa memperhatikan proses mereka biasanya cenderung memilih cara yang kurang baik karena mereka hanya memikirkan dan focus pada hasilnya saja. Selain proses, sebenarnya terdapat beberapa cara untuk meraih kesuksesan atau keinginan yang hendak dicapai. Seperti yang telah dituturkan oleh Bapak Mahroji, seorang pengusaha namun bisa dikatakan sebagai motivator ini memberikan beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meraih sukses. Cara-cara yang dpat dilakukan yaitu:
Berjalan lebih cepat dari biasa
Kata-kata diatas dapat diartikan tidak lantas jika orang yang berjalan cepat itu orang yang sukses. Disini diartikan orang yang berjalan lenih cepat dari biasanya, mereka cenderung mempunyai keinginan yang lebih cepat untuk berubah. Selain itu mereka juga ingin mencapai sesuatu yang mereka inginkan lebih cepat diperoleh dari pada orang lain. Dan berjalan lebih cepat dari biasanya menunjukan orang yang selalu ingin melakuka peningkatan dalam segala hal.
Jangan terlalu banyak berharap kepada manusia
Orang yang sering berharap kepada manusia biasanya mereka hanya akan memperoleh suatu kekecewaan, karena kekecewaan itu muncul ketika ada harapan. berharap kepada manusia itu seperti mengharapkan sesuatu yang tidak pasti. Karena yang menetukan segala sesuatu itu bukan manusia sendiri.
Berbagi
“berbagi” suatu kata yang singkat namun mempunyai makna dan manfaat yang tidak singkat. Berbagi disini adalah seperti yang telah biasa kita ketahui, seperti bersedekah, infak, atau membantu sesama manusia. Berbagi itu tidak hanya berwujud uang atau materi saja, tanpa kita ketahui ketika kita berbagi ilmu itu juga bisa dikatakan sebagai sadaqoh. Selain ilmu tenaga juga bida dikatakan sebagai sodaqoh. Jadi salah bila orang menggap orang yang berinfak atau yang bersodaqoh itu hanya orang yang mempunyai uang banyak. Sehingga kita tidak boleh meremehkan siapapun itu, karena mungkin tanoa kita ketahui orang tersebut mempunyai amalan sodaqoh daninfak yang lebih banyak dari kita. Membantu orang dengan berbagi ilmu atau dengan tenaga justru mencegah kita untuk pamer.
Pikirkan untuk membantu orang lain
Cara ini hampir sama dengan berbagi. Hendaknya setiap waktu kita memikirkan bagaimana kita bisa membantu oranglain dengan kemampuan yang kita miliki saat ini. Membantu tidak hanya sebatas membantu secara material saja, hal sepele seperti menyingkirkan batu yang ada dijalan itu sebenarnya telah membantu oranglain agar tidak jatuh atau cekala.
Hidup hanya untuk menunggu waktu sholat
Hal ini mungkin tidak mudah untuk dilakukan. Karena biasanya untuk melaksanakan sholat pun agak susah untuk tepat waktu.
Gantung wudhu
Makna dari gantung wudhu disini adalah menjada diri agar selalu dalam keadaan yang suci. Sehingga secara tidak langsung jika kita menjaga wudhu kita akan menghindari sesuatu yang tidak baik termasuk yang bisa membatalkan wudhu.
Melakukan shalat Dhuha dan Shalah Tahajud
Sudah banyak yang mengetahui bagaimana manfaat dari sholat dhuha dan tahajud. Dengan melakukanya kita bisa diberi kemudahan untuk melaksanakan segala sesuatu yang baik mestinya.
Maafkan semua orang yang telah menyakiti
Untuk memafkan orang yang telah menyakiti kita itu mungkin merupakan sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Apalagi memaafkan dengan tulus. Namun hal itu tidak menutup kemungkinan untuk bisa dilakukan agar kita tidak menjadi orang yang pendendam. Selain itu hidup bisa menjadi tenang dan tentram.
Mungkin itu beberapa cara yang dapat dilakukan, semoga bermanfaat..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H