Mohon tunggu...
normaardita
normaardita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas pelita bangsa

Mahasiswa PGSD

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Era Digital : Tantangan dan peluang bagi guru SD dalam mengajar kan bahasa Indonesia

14 Januari 2025   14:06 Diperbarui: 14 Januari 2025   14:06 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perkembangan teknologi informasi yang pesat di era globalisasi saat ini telah membawa dampak yang signifikan dalam dunia pendidikan. Dunia pendidikan dihadapkan pada tuntutan untuk selalu beradaptasi dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Pada era digital ini, pendidikan harus mampu mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi ke dalam setiap mata pelajaran. sehingga peserta didik dapat mengakses pengetahuan dengan cara yang lebih cepat dan mudah (Handayani & Subakti , 2021). 

Transformasi ini telah merubah perspektif dan praktik pembelajaran di dalam dunia pendidikan. Era digital kini memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengakses pengetahuan dengan cepat dan mudah. Dalam konteks pendidikan, guru dan dosen dituntut untuk Mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi ke dalam proses pembelajaran. Pembelajaran sekarang tidak lagi berpusat pada pengajar, melainkan beralih ke pendekatan yang memfokuskan pada peserta didik (student-centered learning). Di era digital, segala aspek kehidupan, termasuk pembelajaran, semakin memanfaatkan media digital. Pembelajaran digital membutuhkan kesiapan baik dari pengajar maupun pembelajar untuk berkomunikasi secara interaktif dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, seperti komputer dan laptop. dan smartphone. Dengan memanfaatkan teknologi ini, kita dapat mengembangkan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di era digital. (Zahira et al, 2024).

Tantangan pembelajaran di abad ke-21 saat ini menjadi isu signifikan bagi para guru di era digital. Kemajuan teknologi telah menciptakan peserta didik yang berbeda dari sistem pendidikan tradisional yang diterapkan pada abad ke-20. Sayangnya, masih banyak guru yang belum menguasai dunia teknologi dan cenderung menggunakan perangkat yang sudah ketinggalan zaman, bahkan produk dari tahun 80-an. Sementara itu, para ahli teknologi telah beralih ke produk-produk modern. Perbedaan ini menyebabkan kesenjangan yang cukup besar antara guru dan siswa. Salah satu penyebabnya adalah ketidakmampuan sebagian guru untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan melampaui kemajuan dalam pendidikan itu sendiri(Saerang et al, 2023).

Bahasa Indonesia memegang peranan yang sangat vital dalam dunia pendidikan., terutama dalam kehidupan sehari-hari karena ia berfungsi sebagai alat untuk berpikir secara logis. Sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di jenjang pendidikan dasar, Bahasa Indonesia menjadi sangat esensial. Pelajaran ini tidak hanya penting pada tingkat dasar, tetapi juga diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, Bahasa Indonesia berperan Sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan potensi diri siswa, Bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai acuan dan tolok ukur di jenjang pendidikan dasar.dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar lebih baik di masa depan.

Tantangan dalam pengajaran bahasa di tingkat Sekolah Dasar (SD) sangat nyata. Di tingkat ini, anak-anak diberikan waktu belajar yang lebih lama dibandingkan dengan tingkat sekolah lainnya, yang menunjukkan betapa pentingnya pembelajaran pada tahap awal ini. Pengalaman dan keterampilan yang diperoleh di SD menjadi penentu kesuksesan mereka di tingkat berikutnya. Oleh karena itu, bukan hal yang mengherankan jika kita sering menemukan siswa yang tidak naik kelas karena belum menguasai kemampuan membaca dan menulis dengan baik.

Situasi ini seharusnya menjadi refleksi bagi para guru mengenai pendekatan mereka dalam mengajarkan bahasa. Anak-anak di usia SD perlu merasakan kesenangan dalam belajar bahasa, bukan merasa ditekan atau takut. Pendorongan bagi mereka untuk merumuskan pikiran harus dilakukan dengan cara yang lembut. Misalnya, perbaikan terhadap kalimat yang mereka buat hendaknya tidak bersifat memaksa. Sebaiknya, perbaikan dapat dilakukan melalui pengulangan kalimat yang mereka ucapkan, bukan sekadar merombak kata atau frasa.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menciptakan pola pengasuhan yang penuh kasih sayang dan membangun lingkungan yang bebas dari rasa takut dan beban. Dengan suasana belajar yang kreatif dan mendukung, diharapkan anak-anak akan tumbuh dengan rasa percaya diri, tanpa beban, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.Era digital telah membawa dampak signifikan terhadap gaya hidup dan budaya masyarakat, yang pada gilirannya memengaruhi fungsi media cetak serta proses pembelajaran. Transformasi ini menghadirkan peluang sekaligus tantangan baru, khususnya dalam dunia pendidikan. Para peserta didik, guru, dan dosen merupakan aktor utama dalam perubahan ini dan dituntut untuk beradaptasi dengan dinamika yang berkembang pesat dalam era digital. Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir, kita melihat integrasi teknologi digital ke dalam proses pembelajaran di seluruh dunia.

Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pemersatu dan merupakan bahasa resmi negara yang seharusnya dikuasai oleh setiap warga negara Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga termasuk dalam kurikulum pendidikan di sekolah dasar. Tujuan dari pembelajaran bahasa Indonesia di tingkat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi, berpikir, dan bernalar siswa, serta untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap bangsa dan menghargai bahasa serta sastra Indonesia sebagai warisan budaya dan intelektual kita. Namun, pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar masih menghadapi berbagai tantangan. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mencari dan memanfaatkan peluang-peluang dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yang dapat mengatasi tantangan-tantangan tersebut.

Salah satu peluang dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar adalah pemanfaatan teknologi. Teknologi dapat memudahkan siswa dan guru dalam mengakses, menyajikan, serta berbagi informasi. Selain itu, teknologi juga memungkinkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang lebih menarik, interaktif, dan beragam. Dengan memanfaatkan berbagai media seperti audio, visual, teks, dan gambar, siswa dapat mengembangkan keterampilan berbahasa lisan dan tulis, termasuk menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Contoh konkret penerapan teknologi dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar meliputi penggunaan aplikasi pembelajaran online, situs web, blog, podcast, video, dan permainan edukatif.

Perkembangan pesat teknologi informasi di era globalisasi telah memberikan dampak yang signifikan dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pengajaran Bahasa Indonesia di tingkat Sekolah Dasar. Integrasi teknologi dalam proses pembelajaran kini menjadi sangat krusial, memungkinkan siswa untuk mengakses pengetahuan dengan cara yang lebih cepat dan mudah. Dalam konteks ini, pendidikan harus beradaptasi dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi guna meningkatkan kualitas pengajaran (Sagita & Hamzah, 2024).

Fokus utama pembahasan ini adalah pada peran pendidik dan siswa. Para guru dihadapkan pada tantangan untuk menguasai teknologi baru dan memperbarui metode pengajaran mereka agar tetap relevan dengan perkembangan zaman. Sementara itu, siswa, sebagai penerima pendidikan, berhak mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan dan mendukung, sehingga mereka dapat mengembangkan potensi diri secara optimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun