Mohon tunggu...
Nor Kholidin
Nor Kholidin Mohon Tunggu... -

Aku hanya pemulung kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Daun-daun Kerinduan

18 November 2011   05:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:31 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kupu-kupu beterbangan di pagi yang indah

Kesana-kemari menari-nari

Menghibur diri

Menebar pesona pada bunga-bunga yang merekah

Begitu indahnya kupu-kupu itu dalam menjalani hidup

Tiada yang sia-sia

Meski perjuangan berat hanya berbuah tujuh hari diusianya

Sekali berarti, meski kemudian mati, tuk maknai hidup

Bunga-bungapun turut menghilang

Berjatuhan gugur rata dengan tanah

Atau berubah wujud menjadi buah

Wana-warni itu kini telah menghilang

Tinggal daun kini berkalang kerinduan

Rasakan siang dan malam yang mengalir

Bertahan dengan sunyi dan sepi yang kian mengukir

Akhirnya perlahan daun-daun itu pun mengering jiwanya kemudian berguguran sebelum embun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun