Mohon tunggu...
Noris Bagus Mulyo
Noris Bagus Mulyo Mohon Tunggu... Guru - Cendikiawan

Cendikiawan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Maharisgana Siaga Bencana Longsor di Brau Kota Batu

29 Mei 2021   22:00 Diperbarui: 29 Mei 2021   22:09 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shovie Bactera Prastiwi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang

Organisasi Sosial (Maharisgana) Sigap cepat siaga longsor di Kota Batu, Malang, Jawa Timur dan mengarahkan serta meminta sejumlah warga Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kota Batu yang tinggal di kawasan terdampak tanah longsor untuk segera dibantu dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Mereka akan dievakuasi dan diminta mengungsi lantaran tanah di sekitar pemukiman warga diduga bergerak setelah alat pendeteksi dini bencana atau Early Warning System (EWS) Tanah Longsor pada Senin (1/1/2021) sejak siang hari sampai malam terus menerus berbunyi.

"Potensi ancaman longsor di RT. 4 RW. 10 Dusun Brau Desa Gunungsari karena Alarm Early Warning System (EWS) Tanah Longsor berbunyi pada hari Senin tanggal 1 Februari 2021 mulai pukul 11.00 WIB sampai dengan pukul 22.00 WIB," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu Achmad Choirur Rochim, Selasa (2/2/2021).

Menurut Rochim Alarm Early Warning System (EWS) Tanah Longsor tersebut pada siang hari berbunyi dua kali dan pada malam hari mulai pukul 18.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB berbunyi 15 kali. Namun, setelah pukul 20.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB alarm EWS tidak berbunyi," kata dia.

Beliau menjelaskan di daerah rawan longsor tersebut terdapat 15 Kepala Keluarga berada pada kawasan rawan longsor. Kata Rochim, ada tiga orang dalam satu kepala keluarga melakukan evakuasi mandiri mengungsi ke rumah orangtuanya, sedangkan 14 kepala keluarga belum bersedia dievakuasi dan masih bertahan tinggal di rumah masing-masing.

"Saat ini dilakukan kaji cepat lanjutan potensi ancaman longsor dan survey lokasi evakuasi dan pendirian shelter atau tempat pengungsian,"paparnya.

Organisasi Sosial di Kota Malang yang disebut Maharisgana yang terdiri 17 anggota termasuk gabungan dengan mahasiswa UM yang bernama Shovie Bactera Prastiwi dengan cepat hadir membantu mendirikan tenda - tenda, menyuplai bantuan bahan kebutuhan makanan, dan obat-obatan.

Hambatan Maharisgana dalam menanggulangi bencana longsor ini ialah hujan yang lebat, membantu warga dalam mengevakuasi hewan ternak seperti sapi dan kambing dengan medan yang cukup berat. Namun dari hambatan dan kesulitan tersebut tidak mematahkan semangat anggota maharisgana dalam sigap membantu warga.

Hasil dari pergerakan sosial Maharisgana dibantu dengan mahasiswa UM Shovie Bactera Prastiwi mendapatkan apresiasi dan respon yang positif dari warga terdampak longsor. Itu dapat dilihat dari keakraban dan kebahagian dalam bersama mengatasi masalah dan rintangan yang berat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun