Mohon tunggu...
Norika Dewi
Norika Dewi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

a reader, a listeners..

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Cinta Pembodohan

1 Februari 2010   08:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:08 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pada stress dan nggak sedikit yang gila
Mati mampus minum racun serangga
Gantung diri di pohon jengkol
Nubrukin badan ke bis kota yang sedang mangkal
Lompat melompat dari gedung bertingkat
Karena cinta demi cinta...
Cinta Pembodohan by : Marjinal


Ada sesuatu yang menggoyak pikiranku. Cinta adalah pembodohan. Sebuah komentar yang tertuju untukku sebab cinta adalah bohong. [Amor es Mentire] kemudian, aku jadi ingat sesuatu yang menggangguku. Ingatanku seolah melompat pada masa lalu yang terlalu pahit ku kecap.
Percaya pada seseorang yang terlampau pintar. Pintar membodohiku. -_-
"Beb, aku gak bermaksud nyakitin kamu", katanya dulu. "Alah tahik!", balasku mendengar ucapannya yang membuatku seolah ingin muntah mendengarnya. Berbulan-bulan aku dibohongi, dan aku masih tetap percaya pada kebohongannya. "Beb, kamu kasar banget ngomongnya", tanggapnya mendengar reaksi yang selama ini manis-manis saja mendengar kalimat-kalimat menjijikan keluar dari mulutnya, dengan modal wajah melas. "Kamu tuh, maunya apa sih??," tanyaku. Bosan aku meminta putus. Dia hanya diam. Kemudian, entah apa yang ia pikirkan.
Tertipu. Mungkin lebih tepatnya itu yang ku rasakan. Berbulan-bulan, bahkan mendekati tahun aku dikelabui akal bulusnya. Licik. Dia belum tahu, bahwa anak kecil sepertiku juga bisa jadi boomerang yang siap menyerang. "Kalau dia bisa selingkuh, apa dia pikir aku gak bisa?", hmm.. Batin setanku dalam dada rupanya.
"Ok, aku ngaku. AKu emang salah, aku jadian sama Rara. Di semarang. Tapi itu kan karena kamu juga yang ngijinin aku ke Semarang waktu itu!", Plak! Seketika tamparan ringan tapi kencang mendarat di pipi kiri lelaki jangkung itu. "Tapi kamu gak pernah ijin mau nembak tuh cewek By! Jangan brengsek deh!", balasku tak kalah sengit kala itu. "Kamu izin mau ke kost temen!", kembali ku ungkit semuanya. "Tapi kamu ga bilang, mau ke kostan cewek itu..", waktu itu, air mataku tak mampu ku bendung. Air mata itu mengalir laksana lahar air mata.
"Karna kamu ga tanya Beb..", ringannya kalimat itu.. Membuatku begitu menyesak. Seolah ia sedang menyalahkanku atas semua kejadian yang menimpa hubungan kami. Dasar lelaki.. "Aku dah percaya sama kamu, percaya banget sama kamuu By, dan seenaknya sekarang kamu bilang kamu selingkuh karena aku ga pernah tanya sama kamu??," Tanyaku sambil bercucuran air mata. "Tega banget kamu By sama aku.."
"Bukan itu maksudku Beb, aku.. Aku cuma ga bisa nahan perasaanku aja. Aku sayang kamu, tapi aku juga sayang Rara", bahkan tanpa rasa berat ia ucapkan itu padaku. "Bagus, sekarang kamu kejar aja tuh cewek brengsek. Aku dah lepasin kamu. Toh kamu cuma cowok yang ga punya pendirian. Plin plan. Puas kamu sekarang??," sumpah serapahku mengalir dari dasar emosi ku yang terdalam. Ada perasaan jijik dan trauma yang mendalam. Seketika itu juga perasaan cinta atau sayang lenyap sudah. Berganti perasaan dendam dan kabut kebencian yang mendalam. Melupakan. Mungkin itu hal yang paling harus dijalani.
Kecewa. Seolah itu juga yang melengkapkan segala perasaan yang terbengkalai. Semua menyembunyikan apa yang aku rasakan. Bahkan ketika aku tanyakan kebenaran perselingkuhan itu pada Ibunya. Tapi ternyata, Ibunya juga bermulut Ember. Atau kaleng rombeng. -_- terlalu kasar untuk julukan bagi seorang ibu. Jawaban yang sama untuk dua orang yang berbeda. Karena hal yang senada juga pernah di tanyakan oleh perempuan perusak hubungan itu kepada sang Ibu. Dan jawabannya adalah..

"ya gak tho Dek, jangan putus-putusan tho. Ibu gak mau denger kata putus. Ibu dah sreg sama Dek Rika"


halah. Dasar mulut buaya. Senyum kuda. Pinter acting tuh emak2.. harusnya ikut mamamia aja bareng anak bontotnya yang super duper hiper mega pinter lebay..
"Mudah-mudahan kamu cepet mati deh By", doa tulusku sebelum aku benar-benar meninggalkannya. "Dan terimakasih karena kamu dah selingkuh".
^^, makasih 'Gw Untuk Loe' Bikin inspirasi nulis.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun