Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri."
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Celaka seseorang itu (diulang tiga kali). Sahabat bertanya: siapa yang celaka wahai Rasulullah? Beliau menjawab: orang yang mendapati salah satu orang tuanya atau dua-duanya dalam keadaan tua, kemudian (anak tersebut) tidak masuk surga." (HR Muslim).
Selain itu Islam mampu menyejahterakan seluruh rakyatnya termasuk lansia di bawah kepemimpinan yang shahih dalam naungan daulah Islamiyah.Â
Dengan pengelolaan SDA secara tepat dan dari pemasukan negara lainnya, kebutuhan rakyat baik primer maupun sekunder dapat terpenuhi sebab negara sadar akan tanggung jawabnya untuk mengurusi rakyatnya. Rakyat juga dibimbing dan dibina agar memiliki kepribadian Islami, diberikan pendidikan yang terbaik, dibukakan lapangan pekerjaan dan difasilitasi dengan baik untuk mengembangkan potensi diri sehingga tercipta sumber daya manusia yang mumpuni.
 Inilah yang akan didapati apabila menjadikan Islam sebagai sistem kehidupan, bukan khayalan atau bualan semata sebab selama kurang lebih 1300 tahun lamanya Islam terbukti mampu menyejahterakan kehidupan dengan menerapkan aturan dari sebaik-baiknya pembuat aturan yakni Allah SWT sang pencipta dan pengatur kehidupan. Wallahua'lam bish showab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H