/ kenang-cinta (1)
oleh Norham Abdul Wahab
kenang hujan
curahkan kisah ke langit basah
meremas hati
menyenggayutkan angan di pelepah malam
tutur buai
hempaskan bimbang ke karam gelombang
mengeletah kata
mengharumkan bunga, mekar di telinga
aku di sini
tersuruk di ceruk
mengumpul keberanian ucapkan cinta
kau di sana
tersimpuh di peluh
terkebat rindu yang membunuh
(412011)
/ kenang-cinta (2)
oleh Norham Abdul Wahab
dalam kenang
ada gigil di kelopak bibir
berkabar suara debar seribu halilintar
akan hati membunga yang terukir
tak ada kata, memang
pun senyum atau airmata
namun diamnya cinta
pasikan darah yang pernah merah
(412011)
/ kenang-cinta (3)
oleh Norham Abdul Wahab
cinta tak kata, tak
pun ditulis aksara dibaris
di lembar kertas mutiara pena
tak ada titik bernoda
di helai berputih hatinya
hingga rindu hendak bersungam cemburu
cinta tak kata, tak
pun dieja huruf dibaca
di rangkaian kitab emas permata
tak ada detik ungkai
dari hati berhumban puji
bersangkut di tiang Arsy
(512011)
/ kenang-cinta (4)
oleh Norham Abdul Wahab
rindu tumpah
membasah rahim di tanah
menyepih pori damba di hati
perih
darahkan cinta di tebas tajam hari
waktu murung
tercangkung di atap langit mendung
(412011)
/ kenang-cinta (5)
oleh Norham Abdul Wahab
kenang berlinang
menangis di kebun gerimis
menyimbah tempias hari yang mati
tumpah ke dahan waktu yang basah
aku merapah di situ
mengutip, pun merangkai
remah asa yang berderai
di hati bisu
membelai janji
cinta kan bertemu rindu merindu
berpandang pada bimbang
tatapan daun di jendela senja
membayang cinta yang berkemah
di cahaya suluh purnama
membiarkan diri dikecup embun
membuat rindu semakin rimbun
(512011)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H