Mohon tunggu...
Norbert Banusu
Norbert Banusu Mohon Tunggu... Guru - Kepala SMAS Frater Don Bosco Lewoleba

Samudera biru yang tenang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hambalang Retreat, Pelajaran menuju Kualitas Kepribadian, Kepemimpinan, dan Pelayanan

22 Oktober 2024   14:29 Diperbarui: 22 Oktober 2024   14:59 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengantar

Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto, memulai pembentukan Tim kepemimpinan atau kabinetnya dengan melakukan pembekalan selama dua hari penuh pada Rabu, 16 Oktober dan Kamis, 17 Oktober 2024. Kegiatan itu bertajuk "Hambalang Retreat", menghadirkan seluruh calon Menteri, Wakil menteri dan Kepala Badan yang akan membantu Presiden RI ke-8 periode 2024-2029.

 Nara sumber didatangkan dari dalam hingga luar negeri. Suatu titik permulaan kepemimpinan dan pelayanan yang menurut saya elegan dan akan sangat berdampak positif, berkualitas dalam bidang tugas masing-masing. 

Kegiatan ini dapat dikatakan menarik dan strategis. "Hambalang Retreat"adalah sebuah titik permulaan yang sangat bernilai bagi para calon pemimpin, dalam mengimplementasikan visi-misi Presiden Prabowo bagi bangsa dan negara kita ini. 

Bagi saya, apa yang dimulai Presiden Prabowo ini sangat bernilai pendidikan bagi siapa saja, menuju sebuah kualitas pribadi, suatu kepemimpinan yang efektif dan pelayanan yang berdampak bagi semua orang terutama berpihak kepada yang miskin dan marginal. Lalu, apa pelajaran yang bisa kita refleksikan dari "Hambalang retreat"?

Apa itu Retret?

Retret berasal dari kata bahasa Inggris "retreat". Menurut Kamus Inggris-Indonesia, John M. Echols dan Hassan Shadily salah satunya berarti tempat pengasingan diri. Sebagai kata kerja, retret berarti mundur. Jadi, retret berarti kita mundur dari kesibukan sehari-hari, meninggalkan dunia ramai dan pergi ke tempat sunyi untuk mengasingkan diri. 

Retret menunjuk pada tempat atau gerak menuju kepada kesunyian atau keheningan. Dalam bahasa Indonesia, retret memiliki arti mengasingkan diri ke tempat sunyi. Di tempat yang sunyi sepi itu terjadi proses pengolahan diri yang pada akhirnya menuntun kita mampu memilih suatu tujuan hidup tertentu.  Rangkaian kegiatan yang muncul dalam retret antara lain doa, refleksi, bimbingan rohani, diskusi, renungan, sharing, konsultasi, kegiatan refreshing, games, outbond.

Tujuan Retret

Pandangan klasik mengatakan retret bertujuan untuk bertemu dengan Tuhan. Menurut Sumantri, SJ dalam buku Akar dan Sayap (2002) mengungkapkan retret bertujuan untuk menghasilkan kualitas diri dalam 3 aspek yakni: 

  • Bidang Kepribadian: mampu mengenal dan menerima segala kekurangan dan kelebihan. Mampu menemukan identitas diri dan gambaran diri yang sehat, kepercayaan diri dan harga diri yang seimbang. 

  • Mampu mengenal, mengolah dan mengarahkan perasaan positif dan negatif yang muncul dalam hati. Mampu mengenal, menjernihkan dan mengembangkan motivasi, cita-cita dan idealisme hidup. Mampu mengenal dan mengembangkan potensi diri secara maksimal dan ke arah yang tepat. Mampu mengenal dan mengembangkan perilaku, cara dan gaya hidup yang produktif.

  • Bidang Kebersamaan dengan orang lain: Mampu memiliki pandangan yang sehat tentang orang lain. Mampu berkenalan, bertemu, menerima dan bergaul dengan orang lain tanpa pandang bulu. Mampu memiliki kepekaan kepada orang lain. Mampu menciptakan dan membina kebersamaan dan kerjasama dengan orang lain sebagai tempat untuk mengembangkan diri.

  • Bidang peran dalam dalam masyarakat, bangsa dan negara: Memiliki pengetahuan tentang masyarakat, bangsa dan dunia yang memadai dan membentuk pandangan yang seimbang tentang masyarakat, bangsa dan dunia. Mampu memiliki pengetahuan, pandangan, kecakapan, dan sikap kerja yang benar dan memadai. Mampu memiliki pengetahuan, kecakapan dan sikap kerjasama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. 

  • Mampu memiliki pengetahuan, kecakapan dan sikap dalam bidang manajemen dan kepemimpinan yang benar dan memadai, sehingga mampu hidup secara produktif dalam hidup pribadi, masyarakat, bangsa dan negara dan dunia.

Retret: Pengolahan Diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun