Mohon tunggu...
Norbert Banusu
Norbert Banusu Mohon Tunggu... Guru - Kepala SMAS Frater Don Bosco Lewoleba

Samudera biru yang tenang.

Selanjutnya

Tutup

Diary

'Monalisa" di Louvre Paris, yang Kurindukan

13 Agustus 2024   01:01 Diperbarui: 13 Agustus 2024   01:08 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Dalam beberapa kali kesempatan saya berkesempatan berkunjung ke Eropa. Suatu kali saya sampai di museum du Louvre Paris. Di sela-sela waktu kursus saya selama tiga bulan di kota Paris, setiap akhir pekan adalah waktu bebas berkeliling kota. 

Saya pun tidak menyiakan kesempatan itu. Berbekal roti khas paris, minuman dingin dan tas belakang, saya pun berkeliling kota menuju museum du Louvre Paris. Sampailah juga saya di museum terbesar ini. 

Louvre adalah  sebuah museum yang terletak di pusat kota Paris. Museum ini dibangun di lokasi bekas benteng pada zaman perang. Sangat luas sekitar 60.000 meter persegi panjang. Koleksi benda, peninggalan sejarah dari berbagai peradaban hampir semuanya ada. Lebih dari 35.000 koleksi yang tersimpan di museum ini. 

Sesudah membeli tiket saya pun mulai menyusuri lokasi museum ini yang sangat luas. Lebih dari lima jam saya menghabiskan waktu berkeliling dari atas gedung hingga bawah tanah. 

Satu hal yang menarik ketika memasuki museum ini ada petunjuk panah menuju ke lukisan monalisa. Saya pun penasaran untuk sampai kesana. Sepanjang lorong, ruangan dan dinding museum itu dipenuhi berbagai pajangan indah namun selalu ada petunjuk menuju Monalisa. Saya berdiri, memperhatikan dan terus berjalan menuju lukisan monalisa. 

Pajangan bersejarah peradaban manusia yang tersimpan di sana penuh arti dan nilai bagi kisah peradaban manusia dari berbagai suku bangsa. Saya bertanya-tanya bagaimana lukisan monalisa bisa menjadi pusat perhatian. Apa yang menarik, bagaimana modelnya? Dan bagaimana kisahnya? 

Banyak orang berjejeran menyusuri jalan panjang museum itu untuk sampai pada lukisan fenomenal ini. Maklum lukisan ini dihasilkan oleh Leonardo Da vinci, konon dengan berbagai kontroversi cerita di baliknya. 

Lebih dari 3 jam waktu berkeliling untuk sampai menjumpai Monalisa, lukisan yang amat terkenal itu. Dan sampailah saya di ruangan itu. Ruangan yang cukup luas, dengan banyak pengunjung sedang berjejer di sekitarnya. Ada pembatas yang tidak bisa dilewati, tidak bisa tersentuh, hanya bisa diamati dari jarak sekitar 10 meter atau belasan meter. Sangat terjaga ketat. 

Saya pun berdiri mengamati lukisan indah ini dari jauh. Ukurannya tidak terlalu besar. Sesekali saya mengambil foto. Bersama berbagai pengunjung dari berbagai negara. Masing-masing bercerita mengekspresikan kesan tentang lukisan itu dalam berbagai bahasa. Saya hanya bergumam sendiri mengagumi karya Da Vinci ini. 

Luar biasa, sangat mungil dan indah. Saya bersyukur bisa berdiri di hadapan "Monalisa" yang terkenal itu di museum Louver Paris. Ada banyak cerita tentang lukisan ini dengan berbagai versinya. Yang pasti saya kagum dan bersyukur bisa melewati jalan panjang di museum ini untuk melihatnya. Puas, penat dan pegal kaki hilang seketika. 

Saya pun akhirnya kembali keluar melalui piramida kaca di pelataran museum itu. Saya berdiri, dan mengagumi alangkah indah dan besarnya bangsa ini karena memelihara dan menjaga gedung dan berbagai benda bersejarah ini. Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun