Belum lagi jika dihitung karena salah posisi tidur. Perasaan, posisi tidur dari dulu-dulu ya begitu saja tak ada perubahan. Posisi yang lazim bagi saya itu telungkup dengan perut di bawah. Posisi lain adalah membentuk tanda tanya tanpa titik atau hadap kanan, atau sebaliknya hadap kiri seperti logo PLN.
Dan penyebab rasa tak nyaman dua hari ini tak lain tak bukan karena salah posisi tidur. Ini fakta tak terbantahkan sebab sakit yang dirasakan dialami saat bangun pagi. Entah bagaimana ceritanya, saya juga tak paham. Mungkin saat tidur, saya yang lagi lemas tiba-tiba berbalik sehingga otot tak siap, tak dapat dipastikan. Ataukah karena antara satu anggota tubuh dengan lainnya saling bertindihan, juga tak bisa dipastikan. Semua hanya bisa diduga-duga.
Yang bisa dipastikan adalah, sekarang ini saya gampang sekali mengalami nyeri otot dan salah urat! Sejenak saya menengok sejarah urat dan otot ini untuk menyadari seberapa tangguhnya saya. Nyaris sepanjang hidup semua aman-aman saja hingga sampai pada 1-2 tahun terakhir. Kadang saya berpikir bahwa saya ceroboh dalam beraktivitas, sering tak memperhatikan gerakan yang berbahaya bagi otot. Tapi kalau memang berbahaya kok dirasanya akhir-akhir ini? Sepertinya realita harus diterima bahwa usia tak bisa berbohong. Otot-otot jasmani ini makin rentan secara alamiah.
Mungkin Anda pernah mendengar ungkapan dengan gaung sangat positif: "Tua dalam usia tapi muda dalam semangat." Dulu saya berpikir bahwa kata-kata semacam ini hanya cocok dipakai motivator saat pertemuan dengan komunitas lansia. Yeah, memberikan penguatan kepada kelompok rentan itu baik adanya meski tak mengubah kenyataan bahwa mereka tak seefisien waktu muda dulu.
Namun nampaknya roda berputar lebih cepat.
Nampaknya -- dan ini menyedihkan - saya juga tak seefisien dulu lagi meski jauh dari kategori lansia! Salah gerakan, nyeri otot. Salah tidur, keseleo. Jika diibaratkan grafik sinus, tubuh saya memasuki fase menurun. Meski masih menganggap diri muda -- walau tubuh tak sekokoh sebelumnya lagi - tetapi harus juga merenungkan ungkapan di atas, tak perlu menunggu hingga lansia.
*) Penagih koperasi harian di NTT bermotor Honda Revo yang biasanya selalu ngebutÂ
JAVARIO
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H