Kata Matematika, tentu tidak asing kita dengar bukan? Salah satu pelajaran yang konon menakutkan dan paling tidak sukai oleh banyak kalangan, mendengarnya saja sudah membuat jengkel untuk sebagian orang, tapi banyak juga yang menjadikan Matematika sebagai salah satu pelajaran yang sangat disukai.
Berbicara tentang Matematika, tahukah kalian bahwa Matematika ternyata memiliki hubungan dengan Kitab suci Umat Islam yaitu Al-Qur'an?
Ya, ternyata terdapat beberapa ayat dalam Al-Qur'an yang memiliki keterkaitan dengan Matematika. Apa saja? Berikut diantaranya :
Yang pertama, pada QS An-Nisa' ayat 12, yaitu :
Artinya : "Bagimu (para suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika mereka (istri-istrimu) itu mempunyai anak, kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya setelah (dipenuhi) wasiat yang mereka buat atau (dan setelah dibayar) utangnya. Bagi mereka (para istri) seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, bagi mereka (para istri) seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan (setelah dipenuhi) wasiat yang kamu buat atau (dan setelah dibayar) utang-utangmu. Jika seseorang, baik laki-laki maupun perempuan, meninggal dunia tanpa meninggalkan ayah dan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu) atau seorang saudara perempuan (seibu), bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Akan tetapi, jika mereka (saudara-saudara seibu itu) lebih dari seorang, mereka bersama-sama dalam bagian yang sepertiga itu, setelah (dipenuhi wasiat) yang dibuatnya atau (dan setelah dibayar) utangnya dengan tidak menyusahkan (ahli waris).147) Demikianlah ketentuan Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun."
Pada ayat ini membahas tentang pembagian harta warisan, dimana ada penyebutan seperdua, sepertiga, seperempat, dan seperenam. Pada Matematika, bilangan tersebut dinamakan bilangan pecahan.
Yang Kedua pada QS Hud ayat 65, yaitu :
Artinya : "Mereka lalu menyembelih unta itu. Maka, dia (Saleh) berkata, "Bersukarialah kamu semua di rumahmu selama tiga hari. Itu adalah janji yang tidak dapat didustakan"."
Pada ayat ini membahas bilangan ganjil, yaitu 3 hari.
Kemudian  pada QS Al-Fajr ayat 3, yaitu :